ITS News

Kamis, 25 April 2024
15 November 2017, 17:11

Serius Garap Tol Laut, Kemenhub Gandeng ITS

Oleh : gol | | Source : -

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mendapatkan amanah dari lembaga nasional untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. Pamor ITS sebagai kampus maritim terkemuka di Indonesia, menjadikan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) mempercayakan pengembangan proyek tol laut pada ITS, Jumat (10/11)

Bertepatan dengan perayaan ulang tahun ITS yang ke-57, penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenhub dan ITS ini menjadi langkah awal kontribusi ITS dalam meningkatkan efisiensi salah satu nawacita presiden tersebut.

Menteri Perhubungan Republik Indonesia , Budi Karya Sumadi, mengaku dipilihnya ITS sebagai rekan bukanlah tanpa alasan. Selain Surabaya menjadi titik mayoritas keberangkatan tol laut,  ITS memiliki sumber daya manusia yang paling mumpuni dalam bidang kemaritiman. “Saya yakin ITS adalah gudang ahli perkapalan dan kelautan terbaik bangsa,” terang Budi sembari tersenyum.

Mantan Direktur Angkasa Pura II ini melanjutkan sejatinya program yang dirilis pada 4 November 2016 ini telah mampu menurunkan tingkat disparitas harga di kawasan timur Indonesia hingga 20 persen. Namun dalam pengamatannya masih banyak permasalahan yang harus diatasi. “Masalahnya ada pada soal muatan kapal untuk tol laut yang masih terlalu rendah dan stabilitas harga, mengingat kapal tol laut hanya beroperasi dua minggu sekali,” jelasnya.

Selain itu, indikasi terjadinya monopoli membuat pihaknya resah dan ingin segera menjalin kerjasama dengan ITS. “Oleh karenanya, kami membutuhkan bantuan ITS dalam pembuatan sistem teknologi informasi bagi pengusaha pengguna tol laut demi meminimalisir kemungkinan monopoli ,” tutur pria 60 tahun tersebut.

Lebih jauh, perbedaan yang signifikan antara jumlah muatan dari barat dan timur menginisiasi Kemenhub untuk merubah model kerjasama dengan pengusaha dari kontrak kapal menjadi kontrak kontainer. “Soal legalitas, kelayakan, dan tingkat efisiensi kami menunggu masukan dari ITS,” beber pria berkacamata ini.

Melalui kebijakan itu juga, Kemenhub berusaha untuk menciptakan perdagangan dengan mendatangkan kapal bukan lagi untuk perdagangan. “Riset dan penelitian ITS terkait industri potensial di wilayah timur sangat diperlukan demi arus perdagangan yang lebih maksimal,” jelas Menteri Perhubungan RI ke-38 itu.

Sedangkan, dalam hal teknis Budi berharap peralatan-peralatan kapal yang selama ini didatangkan dari luar negeri dapat digantikan oleh produk-produk inovasi besutan ITS. “Bahkan, kalau bisa kita ekspor produk-produk tersebut,” tambah pria kelahiran Palembang tersebut.

Bagai gayung bersambut, keresahan Kemenhub ini menjadi angin segar dari ITS. Prof Ir Joni Hermana MSc ES Phd selaku Rektor ITS memaparkan sejatinya ITS sudah mampu untuk menjawab permasalahan tersebut, namun sayangnya produk-produk ITS hanya berakhir di prototipe dan riset.

“Melalui kerjasama ini semoga produk hasil inovasi ITS dapat diproduksi secara masal dan kontribusi ITS dalam tol laut tidak hanya berhenti di kajian akademik saja,” imbuh Guru Besar Teknik Lingkungan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, ITS juga memamerkan produk-produk inovatif bidang kemaritiman yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dari tol laut sendiri. Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc, Wakil Rektor ITS bidang Inovasi, Kerja Sama, Kealumnian dan Hubungan Internasional, menuturkan, terdapat beberapa inovasi garapan ITS.

Ketut melanjutkan, beberapa inovasi yang ditawarkan ITS adalah Standard Perhitungan Konsensi Pelabuhan, Freight Calculator-Operational armada kapal untuk rute tol laut, pengembangan floating infrastructure, produk bidang transportasi laut dan logistik, produk bidang telematika dan transportasi laut, Prototype Design and Construction of Hybrid Submarine-Hydrofoil Craft, serta Intelligent Transportation System.

Selain itu, Ketut juga menawarkan beberapa opsi kerjasama yang dapat dilakukan ITS dengan Kemenhub . Dikatankanya, Kemenhub dapat memberikan studi lanjut kepada sumber daya manusianya untuk program S2 dan S3 di ITS, pelatihan, joint research, joint funding, dan pengembangan technopark.

“Lebih lanjut, ITS telah dilengkapi gedung National Ship Design & Engineering Center (NaSDEC) yang sangat mumpuni untuk dilakukan riset, penelitian, dan pengembangan terkait tol laut,” tandas Guru Besar Teknik Sistem Perkapalan tersebut. (hil)

Berita Terkait