Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Isu ganyang Malaysia karena klaim budaya dan terorisme tidak menghalangi niat 15 mahasiswa dan dua dosen Universiti Teknologi Malaysia (UTM) untuk mengunjungi Indonesia, khususnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS Surabaya memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori "Juara/Pemenang Kontes Robot Indonesia 11 kali berturut-turut pada 1993-2009."
Setelah dua tahun lebih tidak berkunjung ke Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA berkesempatan hadir di Aula PENS saat Penganugerahan Rekor MURI Juara Kontes
Sebagai kampus para teknokrat, kini ITS semakin menunjukkan keberadaanya. Begitulah yang terlihat di salah satu sudut Perpustakaan ITS, Jumat (13/11). Uniknya, acara ini pun kental dengan suasana semangat technopreneurship. Pasalnya,
Setelah 11 kali memenangkan Kontes Robot Indonesia (KRI), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS merekam prestasi tersebut melalui Museum Rekor Indonesia (MURI). Sejak kali pertama diselenggarakan tahun 1993, PENS