ITS News

Selasa, 23 April 2024
14 November 2009, 13:11

PENS Raih Rekor MURI, Juara KRI 11 Kali Berturut-turut

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Prestasi PENS yang dicatat MURI ini tidak dicapai dalam waktu yang singkat. Ketika KRI kali pertama diselenggarakan dengan tema Step Dancer, PENS sudah meraih gelar juara. Prestasi tersebut tidak mengherankan lantaran di tahun 1991 dan 1992 politeknik tersebut telah mengirimkan wakilnya di ajang robot internasional.

Setelah gelar juara KRI diraih untuk kali pertamanya, kontes robot paling bergengsi di Indonesia ini vakum hingga enam tahun kemudian. Di tahun 1999, KRI kembali diselenggarakan. Perhelatan robot tingkat nasional tersebut kembali dimenangkan oleh tim dari PENS.

Prestasi demi prestasi diraih PENS di kancah robotika. Prestasi terakhir yang diperoleh adalah Juara 1 KRI 2009 di Grha Saba Permana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 13-14 Juni lalu. Pada pertandingan ini, PENS diwakili robot D4=S1 berhasil mengalahkan robot tuan rumah, PATRIOT. Kemenangan ini adalah kali kesebelas bagi PENS.

Prestasi PENS di bidang robotika ini sebetulnya sudah lama diperhatikan oleh pihak MURI. "Saya sudah lama mengamati dan menunggu kapan bisa bertemu Rektor ITS dan Direktur PENS," ungkap Paulus Pangka SH pada sambutan penganugerahan rekor MURI, Sabtu (14/11).

Bagi Manajer MURI ini, menjadi pemenang itu biasa. Namun ketika kemenangan itu diraih secara berturut-turut. Itulah sisi uniknya. Menurut Paulus, MURI memiliki dua kategori yaitu superlatif, pertama atau satu-satunya.

"Saat kali pertama mendirikan MURI, harapan Jaya Suprana (pendiri MURI, red) akan ada penemuan-penemuan (dengan kategori yang kedua, red) baru," tambah pria asal Nusa Tenggara Timur ini.

Acara penganugerahan rekor MURI ini bersamaan dengan peresmian beberapa laboratorium dan fasilitas di PENS. Peresmian ini dilakukan dengan menekan tombol pembuka kuncup oleh Sri, robot penari jaipong yang mewakili PENS di ajang Kontes Robot Seni Indonesia 2009 lalu.

Meski sempat terjadi kesalahan teknis, acara penganugerahan rekor MURI tetap berjalan lancar. Bahkan Menteri Pendidikan Nasional Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA yang meresmikan sempat melemparkan joke.

"Ini seperti mahasiswa saat ujian. Kalau sekarang tidak bisa, biasanya dia bilang, kemarin bisa kok," canda mantan Rektor ITS ini di sela peresmian.

Kemudian di akhir acara, Paulus menyerahkan piagam penghargaan MURI pada Menteri Pendidikan Nasional tersebut untuk diserahkan pada Direktur PENS, Ir Dadet Pramadihanto MEng PhD. (taw/bah)

Berita Terkait