ITS News

Senin, 29 April 2024
16 April 2024, 12:04

Mahasiswa ITS Hadiri Konferensi Migas Internasional di Arab Saudi

Oleh : itstyr | | Source : ITS Online

Penyerahan sertifikat partisipasi dari ajang International Petroleum Technology Conference (IPTC) 2024 Education Week kepada Samuel Zagota (tengah)

Kampus ITS, ITS News – Mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi satu-satunya wakil ITS pada ajang International Petroleum Technology Conference (IPTC) 2024 Education Week. Setelah bersaing dengan ribuan pendaftar, Samuel Zagota berhasil menjadi bagian dari 100 mahasiswa dari seluruh dunia yang mengikuti konferensi internasional tersebut.

IPTC merupakan konferensi migas internasional yang tahun ini dilaksanakan pada 10 – 15 Februari di Dhahran, Arab Saudi. Mengusung tema Shaping the Future of Energy, konferensi ini berfokus untuk memberikan paparan kepada mahasiswa mengenai industri migas. “Selama lima hari tersebut, saya dan peserta lain dituntut untuk turut berpartisipasi aktif dalam berdiskusi, memecahkan kasus, dan bertukar wawasan dengan ahlinya,” tutur mahasiswa yang kerap disapa Zagota ini.

Samuel Zagota (paling kanan) bersama dengan tim yang berasal dari berbagai negara

Mahasiswa angkatan 2020 ini melanjutkan, para peserta juga diberi kesempatan untuk mengunjungi perusahaan migas kelas dunia yang berada di institusi riset Dhahran Techno Valley (DTV). Perusahaan tersebut adalah Air Products, Baker Hughes, dan NESR, serta tidak ketinggalan, kunjungan ke King Fahd University of Petroleum and Minerals. “Kami belajar berbagai inovasi yang tengah berkembang di industri migas, terutama pengaplikasian kecerdasan buatan,” imbuhnya.

Zagota menjelaskan jika 100 peserta yang hadir dari 33 negara tersebut dibagi ke dalam 14 grup untuk menyelesaikan tantangan studi kasus yang diberikan oleh Schlumberger. Dalam studi kasus tersebut, peserta ditantang untuk memberikan ide guna meningkatkan produksi migas dengan melakukan pengeboran sumur baru berdasarkan data geologi yang telah tersedia. “Untuk mengembangkan ide tersebut, kami difasilitasi untuk menggunakan perangkat lunak milik Schlumberger,” imbuhnya.

Penerimaan penghargaan oleh Samuel Zagota (tiga dari kanan) setelah mendapat posisi ketiga dari kompetisi studi kasus

Dalam menyelesaikan studi kasus tersebut, Zagota bekerja sama dengan keenam peserta lain yang berasal dari Meksiko, Argentina, Bangladesh, Arab Saudi, dan Azerbaijan. Berkat kerja sama yang baik, Zagota dan tim berhasil menganalisis lokasi yang sesuai untuk dilakukan pengeboran sumur migas baru. “Dengan penilaian yang didasarkan pada nilai investasi terbesar, tim kami mendapat posisi ketiga,” tambah Zagota.

Diikuti oleh mahasiswa dengan berbagai latar belakang seperti Teknik Kimia, Geologi, Geofisika, Perminyakan, dan Mesin, mahasiswa yang saat ini menjabat sebagai Presiden Society of Petroleum Engineers (SPE) ITS SC ini mengungkap bahwa dirinya merupakan satu-satunya peserta dengan latar belakang kelautan. Meskipun begitu, pengalamannya yang telah lama terlibat dalam organisasi migas di kampus serta kompetisi migas yang pernah ia ikuti, membantu dirinya untuk dapat berdiskusi dengan peserta lain. (*)

 

Reporter: Tyara Novia Andhin
Redaktur: Fauzan Fakhrizal Azmi

Berita Terkait