Opini

Mari sempatkan sejenak untuk diam merenungkan seberapa efektifkah kita dalam memanfaatkan waktu. Pencuri waktu tidak ada habisnya berkeliaran di kehidupan kita, apabila kita tidak menaklukannya, secara perlahan ia akan

Kadang demokrasi diartikan berlebihan. Melampiaskannya seperti permainan nafsu di kamar bordil. Tentu kita tak ingin hidup pada masa Bung Karno mencegat The Beatles. Tapi kita juga tak ingin, adik-adik/anak-anak

Seperti ulat yang diinkubasi dalam kepompong kemudian bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Seperti itulah hidup mesti berlanjut. Tak ada kata mundur, tak ada pilihan lain.

Negeri ini tersohor, katanya. Orang timur bilang, negeri ini masyurnya tak ada tandingannya. Tapi kok lain dengan orang barat. Mereka justru tak mengenal siapa dan bagaimana negeri ini. Sudah,

Ada apa dengan nomor 1? Gara-gara nomor itu rasa malu hampir kehilangan rasanya, rasa kasih hampir tiada, sayang bisa jadi benci dan bahkan  kawan bisa menjadi lawan. Sehebat itukah