Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama warga Desa Sumbermujur
Kampus ITS, ITS News – Erupsi Gunung Semeru seperti yang terjadi pada Februari lalu memberi dampak pada berbagai lini kehidupan masyarakat, termasuk mata pencaharian mereka. Berangkat dari permasalahan ini, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berupaya memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bagi warga desa yang terdampak aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
Program KKN Abmas ini yang dimulai sejak Mei lalu dan dilaksanakan di Desa Sumbermujur, Lumajang, Jawa Timur. Dalam penyelenggaraan kegiatan, tim KKN Abmas ITS harus berhadapan pada dua permasalahan utama. Adapun Ketua Pelaksana KKN Abmas ITS, Angela Anugrah Parea Sari, menjelaskan bilamana dua permasalahan utama tersebut adalah hilangnya mata pencaharian dan tingkat kesiapan warga desa terhadap bencana erupsi ke depannya.
Demi menuntaskan dua persoalan pokok yang melanda, tim KKN Abmas menginisiasi beberapa program kerja, salah satunya adalah sosialisasi bagi para pelaku UMKM. Bimbingan dilakukan oleh lebih dari 30 anggota tim KKN Abmas kepada beberapa rumah tangga yang membutuhkan. “Hal ini diharapkan dapat membantu warga di sana untuk memulai sebuah atau menjalankan UMKM yang sudah ada,” tegas mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan itu.
Dengan tujuan untuk merangkul sebanyak mungkin masyarakat dalam sosialisasi tersebut, Angela mengatakan bahwa tim KKN Abmas dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok bertanggung jawab terhadap lima rumah tangga sehingga secara keseluruhan tim KKN Abmas ini telah berhasil merangkul 30 rumah tangga di Desa Sumbermujur.
Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sedang mempresentasikan cara menggunakan sistem akuaponik kepada para warga Desa Sumbermujur
Mahasiswa yang terlibat dalam ITS Green Action 3 ini menyebutkan, sosialisasi tidak berhenti pada bimbingan dan penyuluhan semata. Namun, agenda dilanjutkan dengan aksi nyata di mana tim KKN ITS bahu-membahu membuat sistem budidaya akuaponik dan memberikan pelatihan. Budidaya akuaponik sendiri merupakan sebuah sistem yang menggabungkan budidaya tanaman dengan budidaya ikan sehingga menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Menurut mahasiswa angkatan 2021 itu, budidaya akuaponik ini dapat menjadi sebuah sumber mata pencaharian alternatif yang dapat dikembangkan menjadi sebuah UMKM. Pada instalasi akuaponik yang dipasang oleh tim KKN Abmas, jenis ikan yang dapat dibudidayakan adalah lele dan jenis tanaman yang dapat dibudidayakan cukup bervariasi. “Jenis tanaman yang ditanam bermacam-macam seperti bayam dan kangkung,” jelas perempuan asal Sidoarjo itu.
Tidak hanya itu, lantaran desa berlokasi di titik yang memiliki potensi kerugian akibat erupsi Gunung Semeru, warga desa juga diberikan sosialisasi terkait mitigasi ketika bencana alam terjadi. Sosialisasi ini memberikan informasi seputar keaktifan Gunung Semeru dan bagaimana cara merespons adanya erupsi. “Kami berharap kesiapsiagaan para warga desa dapat meningkat dan mengurangi resiko adanya korban di saat erupsi terjadi,” ungkapnya. (*)
Reporter: Kevin Bahari Pratama
Redaktur: Yanwa Evia Java
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi
