Karya yang diciptkan oleh Dosen Teknik Elektro ITS ini berawal dari keprihatinannya terhadap tidak adanya karya-karya animasi lokal yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar dalam negeri. "Hal ini dikarenakan biaya produksi, terutama alat untuk membuat animasi yang berkualitas harganya sangat mahal." terang Hariadi. Ia mencontohkan alat Motion Capture yang dibuat di luar negeri harganya mencapai 1,5 miliar rupiah. "Itupun yang kualitasnya paling jelek". Tambahnya. Oleh karena itu ini membuatnya semakin termotivasi untuk meneliti dan membuat peralatan animasi ini.
Untuk Teknologi Animasi yang coba ia buat adalah teknik animasi Machinima, yaitu sebuah teknik animasi digital baru yang menggunakan potongan adegan dari motion capture dan dapat atur sesuka hati. Dengan menggunakan teknik machinema maka akan menghasilkan aniamasi dengan dengan gerakan yang alami dan dapat terlihat dari berbagai sisi. Teknik animasi ini telah digunakan oleh berbagai industri kreatif dunia.Dan bisa kita temui pada berbagai film animasi seperti kungfu Panda, serta pada game assasin.
Piranti yang dihabiskan oleh hariadi untuk membuat studio animasi dengan teknologi ini hanya sekitar Rp 200 juta. Ini ia gunakan untuk pengadaan peranti keras yaitu 12 komputer, 8 kamera, dan peralatan sensor gerak model animasi. sedangkan Peranti lunaknya ia unduh dari software open source yang tak perlu membeli lisensi. Studio kecil-kecilan yang ia tempatkan di gedung teknik Elektro ITS ini telah menghasilkan film animsi yang berjudul catatan Si dian. "Film Ini Akan disiarkan salah satu tv Lokal (Space Toon) pada september mendatang." jelas alumnus teknik elektro ITS ini.
Cara kerja motion capture yang ia buat sebenarnya sama dengan yang telah motion capture yang dibuat di luar negeri. Yaitu mengguanakan peranti lunak Blender berbasis software open source untuk mengolah citra yang diperoleh dari model. Citra itu diperoleh hanya berupa titil-titik dari gerak model yang ditangkap oleh kamera. Model yang melakukan gerakan dilengkpi 20 lampu led yang ditaruh di dalam bola pimpomg dan masing-masing dilekatkan pada setiap titik sendi gerak. Setiap gerakan dari model yang ditangkap oleh kamera akan dioalah menjadi data ringging, yaitu suatu rangkaian titik simpul yang dicitrakan dari lampu led di dalam bola pingpong tadi untuk menjadi bahan dasar pembentukan animasi dengan karakter tiga dimensi (3D).
Selanjutnya gambar animasi tokoh dalam wujud rigging tadi digambar dan diberi bentuk. "peran seorang art desainer akan sangat diperlukan pada tahap ini." ujar Hariadi. Gambar inilah yang selanjutnya akan diolah menjadi sebuah adegan dari animasi yang siap ditampilkan.
Untuk proses penggabungan adegan-adegan Animasi, digunakan Render farm. Lewat penggunaan alat ini, proses penggabungan adegan-adegan tersebut akan memakan waktu jauh lebih cepat dan dengan kualitas yang lebih baik. "pengerjaan yang biasanya memakan waktu sehari akan selesai hanya dalam waktu 12 detik." seru Dosen yang pernah menempu pendidikan di Jepang ini. Bahkan salah satu rumah produksi sampai dibuat heran dengan begitu cepat prosesnya. Adanya Render Farm akan sangat menghemat waktu dan biaya produksi.
Sementar itu Tentang teknologi Avatar Sosial, menurut Hariadi adalah sebagai upaya menampilkan tokoh-tokoh figuran hingga dalam jumlah massal, tetapi dengan model yang minimal. Lewat avatar social, kita bisa menciptkan banyak karakter animasi yang memiliki yang dapat berfikir sendiri. Penerapan teknologi ini telah banyak digunakan pada Game-Game Online sperti warcarft-Dota.
lewat ciptaanya ini, Hariadi mendapatkan dana penelitian sebesar Rp 1 niliar dari dikti untuk terus mengembagkan dan menemukan inovasi baru di bidang animasi. Selain itu karyanya ini sempat dipamerkan di depan menristek indonesia dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional XIV pada 7-10 Agustus 2009 lalu. lewat karyanya ini, hariadi berharap akan dapat semakin membangkitkan Plaform industri Creative di Indonsia. (nay)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung