ITS News

Selasa, 30 April 2024
08 September 2020, 18:09

ITS Kembangkan Eduwisata Herbal Berbasis Energi Terbarukan

Oleh : itsmis | | Source : www.its.ac.id
Direktur PKKPBI ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng (tengah) menjelaskan rancangan kawasan Eduwisata Herbal Oro-oro Ombo, Batu sebagai pusat penelitian herbal nasional dan pusat rehabilitasi stroke

Direktur PKKPBI ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng (tengah) menjelaskan rancangan kawasan Eduwisata Herbal Oro-oro Ombo, Batu sebagai pusat penelitian herbal nasional dan pusat rehabilitasi stroke

Kampus ITS, ITS News – Pusat Kajian Kebijakan Publik, Bisnis, dan Industri (PKKPBI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berinovasi untuk negeri. Bersama dengan Kelompok Tani Hutan Panderman Batu dan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, ITS kembangkan kawasan eduwisata herbal berbasis energi terbarukan dan ekonomi sirkular yang diresmikan dengan ditandai peletakan batu pertamanya, Selasa (8/9).

 

Kepala PKKPBI ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng mengatakan, kawasan Eduwisata Herbal Oro-oro Ombo, Batu dirancang sebagai kawasan Green Techno Park (GTP). Kawasan ini akan diisi dengan pusat rehabilitasi untuk penyakit stroke yang juga digadang-gadang menjadi pusat penelitian herbal nasional. Selain itu, GTP ini akan dilengkapi dengan area rekreasi alam, edukasi, garden workshop, greenhouse, camping ground, hingga area berkuda.

 

Sementara itu, Wali Kota Batu Dra Dewanti Rumpoko MSi menyambut baik kerja sama ini. Ia berkata, Pemkot Batu bersama ITS langsung melakukan Memorandum of Understanding (MoU) pada Selasa (1/9) lalu. “Dari MoU tersebut, kami harapkan mampu memperkuat kerja sama berkelanjutan hingga 2025,” terang perempuan kelahiran Mataram ini.

Wali Kota Batu Dra Dewanti Rumpoko MSI (tengah) bersama Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng (kiri) dan Bambang Pramujati ST MScEng PhD (kanan) antusias menyambut kawasan Eduwisata Herbal

Wali Kota Batu Dra Dewanti Rumpoko MSI (tengah) bersama Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng (kiri) dan Bambang Pramujati ST MScEng PhD (kanan) antusias menyambut kawasan Eduwisata Herbal

Dewanti menyampaikan bahwa masyarakat bersama Pemkot Batu merasa bahagia dan beruntung lantaran ITS memilih daerah mereka sebagai area pengembangan kawasan eduwisata. Selain menambah keindahan Batu, ia menuturkan, realisasi hulu ke hilir ini tidak hanya membanggakan kotanya dan ITS. “Tetapi juga dapat membanggakan masyarakat Indonesia,” ujarnya antusias.

 

Melanjutkan pernyataan Walikota, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD menuturkan bahwa kerja sama ini menjadi langkah awal ITS untuk bantu berinovasi dalam bisnis eduwisata dan penelitian herbal. “Tentunya masyarakat sekitar dan para wisatawan nanti akan tercerdaskan dengan pengetahuan herbal yang ada di sini,” ungkap dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini optimistis.

Lokasi kawasan Eduwisata Herbal Oro-oro Ombo, Batu seluas kurang lebih 10 hektare dibangun sebagai Green Techno Park

Lokasi kawasan Eduwisata Herbal Oro-oro Ombo, Batu seluas kurang lebih 10 hektare dibangun sebagai Green Techno Park

Menanggapi keduanya, Arman turut berharap agar eduwisata GTP ini dapat menjadi anak cabang dari Science Techno Park (STP) ITS. Sebuah perusahaan yang dapat melahirkan konsep inovasi sivitas akademika ITS. “Sehingga dapat mengalami pengomersialan dan memberi manfaat besar bagi masyarakat,” jelas pakar Management Strategist Departemen Manajemen Bisnis ITS ini.

 

Turut Sertakan Mahasiswa Tim KKN Abdimas ITS

 

Helatan peletakan batu pertama untuk kawasan eduwisata di Batu, Selasa (8/9), ini turut menjadi pelepasan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (Abmas) ITS. Sekitar 80 mahasiswa dilepas untuk menunaikan KKN di Desa Oro-oro Ombo, Batu. KKN ini diharapkan Wali Kota Batu dapat menjadi pemanis keseharian masyarakat sekitar.

Peletakan batu pertama untuk kawasan Eduwisata Herbal Oro-oro Ombo, Batu oleh tim KKN Abmas ITS

Peletakan batu pertama untuk kawasan Eduwisata Herbal Oro-oro Ombo, Batu oleh tim KKN Abmas ITS

Dalam helatan tersebut, Arman menyampaikan kepada peserta KKN bahwa mahasiswa harus membumi dan tidak hanya bergelut di menara gading. Ia juga berpesan, ilmu yang telah dipelajari di kampus harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. “Belajar langsung dari masyarakat sangat baik dijadikan kesempatan emas bagi calon pengusaha dan pemimpin di masa datang,” tandasnya mengingatkan. *(dik/HUMAS ITS)

Berita Terkait