Sabtu-Minggu kemarin (19-20/11), Ukafo mengadakan diklat fotografi untuk pembekalan bagi anggota baru. Acara yang masuk dalam rangka agenda tahunan ini, diadakan dua hari berturut-turut, dengan pembekalan materi pada hari pertama dan hunting obyek foto bareng di hari kedua.
Sedikit berbeda dengan tahun-tahun lalu, acara diklat fotografi kali ini lebih menarik. Selain menghadirkan dosen fotografi Desain Produk (Despro), Bambang Mardiono Ssn, sebagai pembicara, Ukafo juga mengundang Yuyung Abdi, redaktur foto Jawa Pos. Diharapkan, melalui acara ini, Ukafo mampu membangun relationship dengan Yuyung Abdi untuk kemajuan unit kegiatan fotografi ini di masa mendatang.
Diklat fotografi ini diawali dengan pengenalan fotografi oleh Bambang Mardiono, pembina Ukafo. Sentuhan artistik pada portfolio yang dipresentasikannya, mampu menggugah kesadaran akan indahnya nilai seni fotografi. “Dengan bermodalkan apa adanya, para pemula tidak usah takut untuk tidak bisa berkarya yang penting berani untuk mencoba dan terus mencoba,” ujarnya.
Suasana tampak menjadi lebih bersemangat ketika tiba sesi Yuyung Abdi memberikan materi. Kedatangannya disambut meriah oleh puluhan peserta diklat fotografi. Dengan menyandang kamera DSLR EOS Canon yang harganya berkisar 50 juta, Yuyung tampak tampil meyakinkan sebagai fotografer handal yang karyanya banyak mendapat penghargaan.
Pria asal Surabaya ini banyak menceritakan pengalamannya selama kurang lebih sepuluh tahun menjadi wartawan jurnalistik di harian Jawa Pos. Pengalamannya yang sangat menarik adalah ketika bertugas untuk reportase di daerah konflik, seperti Aceh. Dengan gaya khasnya, Yuyung menuturkan,”Begitu pentingnya bagi seorang fotografer jurnalistik untuk mengenali medan sebelum beraksi, kuncinya adalah ketenangan meskipun suasana sangat kacau dan tidak menentu”.
Selain itu, alumni Kimia Mipa Unair ini, juga memberikan motivasi kepada para peserta untuk selalu produktif dalam menghasilkan karya. Ia menambahkan,”Modal awal yang harus dimiliki oleh seorang fotografer pemula adalah kesenangan dari dalam hati, karena dengan senang ini kita tidak bosan-bosannya untuk selalu mencoba dan akhirnya mampu berkarya”
Karena kesibukannya yang begitu padat, Yuyung Abdi hanya bisa menyempatkan waktu satu setengah jam untuk bertatap muka dengan peserta diklat fotografi. Pada penghujung acara, Yuyung menyempatkan diri untuk memberikan door prize berupa buku karya tunggalnya berjudul Lensa Manusia kepada dua orang peserta yang beruntung.(m4/rin)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung