ITS News

Selasa, 30 April 2024
11 November 2005, 15:11

14 Mahasiswa ITS Dapat Beasiswa Yayasan Asahi Glass Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebanyak 14 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jumat siang (11/11), menerima beasiswa dari Yayasan Asahi Glass Indonesia (YAGI). Pemberian beasiswa dari perusahaan yang memproduksi lembaran kaca ini telah memasuki tahun ke sepuluh.

Dikatakan Ketua YAGI, Samuel Rumbajan, pemberian beasiswa yang dilakukan lembaganya merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap prestasi akademik yang dicapai para mahasiswa. “Tradisi pemberian beasiswa ini sudah lama dilakukan perusahaan kami. Di ITS saja tahun ini memasuki tahun ke sepuluh,” katanya.

Diungkapkan Samuel, dari tahun ke tahun jumlah pemberian beasiswa diusahakan terus meningkat, baik jumlah maupun nilai rupiah yang diterima para mahasiswa. “Tahun ini ada 14 mahasiswa ITS yang menerima dengan besaran nilai 150 ribu rupiah per bulan selama setahun. Selain ITS, kami memberikan beasiswa serupa ke UI, ITB dan satu sekolah kejuruan di Jakarta,” katanya.

Pemberian beasiswa itu, tambahnya, belum termasuk beasiswa yang diberikan kepada anak-anak karyawan di tiga lokasi pabrik Asahi Glass, masing-masing di Jakarta, Cikampek dan Sidoarjo. “Kami berharap pemberian beasiswa ini dapat membantu sedikit meringankan beban yang harus ditanggung mahasiswa didalam menyelesaikan studi,” katanya.

Menanggapi pemberian beasiswa itu, seorang mahasiswi mengungkapkan, berapa pun besar beasiswa dari Asahi Glass, merupakan bantuan yang tidak ternilai bagi mahasiswa untuk meringankan kebutuhan kuliah terutama di dalam pengadaan teks books. “Ini sangat membantu kami. Tapi kami berharap pemberian beasiswa dari Asahi Glass tidak hanya sebatas pemberian beasiswa, kalau perlu diperluas lagi terhadap kemungkinan untuk kerja praktek dan penyusunan tugas akhir,” katanya.

Menanggapi keinginan mahasiswi itu, Samuel Rumbajan mengatakan, pada prinsipnya pihaknya tidak keberatan jika lembaganya dijadikan sebagai tempat untuk kerja praktek dan pengambilan bahan untuk menyusun tugas akhir. “Memang untuk sementara kerja praktek hanya diperuntukkan bagi mahasiswa program diploma. Tapi ke depan akan kami pikirkan untuk menerima mahasiswa program S1,” katanya. (Humas/rin)

Berita Terkait