Tim UKM Bridge ITS saat berkompetisi di 15th Batam International Bridge Tournament
Batam, ITS News – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bridge ITS sukses mengantongi gelar juara dua nasional kategori Girls U-26 Bridge di Batam, Jumat (13/7) lalu. Tak hanya itu, ITS turut memborong sebelas penghargaan di berbagai kategori lain. Oleh salah seorang anggota UKM Bridge ITS, Naomi Zakina, ternyata kemenangan tersebut buah dari persiapan strategi yang sangat matang. Apa saja strateginya?
Di kompetisi yang di gelar oleh Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GAPSI) ini, di salah satu kategori tim ITS bermain dengan lima pemain berpasangan. Secara umum permainan grup ini hanya diisi dengan empat pemain saja yang dipasangkan. Namun dengan lima pemain berpasangan, otomatis akan terdapat satu pemain yang dipasangkan dengan dua orang pemain lainnya.
Hal tersebut merupakan salah satu kesulitan yang dialami oleh tim ITS . “Lumayan kesulitan dalam menyamai ritme antara main dengan pemain A dan B,” ujar Naomi. Kebetulan saat itu Naomi-lah yang yang dipasangkan dengan dua orang pemain lawan.
Untuk mengatasi kasus tersebut, UKM Bridge ITS memiliki strategi yang disebut mengenal lawan. “Setiap pasangan pemain yang dikeluarkan tim ITS tergantung lawan mainnya seperti apa,” jelas mahasiswi akhir Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ini. Strategi ini pun telah dipersiapkan jauh hari dalam mengantisipasi kejadian seperti di atas yakni dengan mengenal internal pemain sendiri dan pemain lawan yang ditemui nantinya untuk dipasangkan.
Dikatakan Naomi, permainan yang bisa menghabiskan waktu hingga sepuluh jam ini sangat menguras daya ingat, taktik hingga ke stabilan emosi. Maka dari itu, dalam bermain bridge harus diutamakan ketenangan pikiran, yang nantinya akan berdampak pada permainan logika yang dikeluarkan saat bermain bridge itu sendiri. “Strategi ini lebih menjurus kepada pribadi masing-masing pemain. Bisa dilakukan dengan latihan rutin setiap waktu, dan menjaga pola tidur yang sehat,” paparnya.
Selanjutnya, permainan bridge juga biasa diatur untuk memaksimalkan kecakapan satu tim dan meminimalkan pengaruh keberuntungan. Penting pula untuk dapat menstabilkan emosi, komunikasi dan memaksimalkan latihan agar terbiasa menghadapi kasus-kasus kartu di luar alur pikir pemain biasanya. “Ucapan, sikap, atau mood kita mempengaruhi konsentrasi tim, bergantung kemampuan pribadi masing-masing pemain dalam mengontrol dirinya,” tutup wanita berkerudung ini. (Il/owi)
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
