Masih soal Launching LSM Sentra sekaligus penggalangan dana untuk Aceh, Jumat (31/12) kemarin. Salah satu pembicara, Matnur menjelaskan kondisi di Aceh.
Mantan ketua BEM UI mengatakan bahwa seharusnya dia sekarang sudah berangkat ke Aceh sebagai relawan. "Tapi karena saya diundang di launching perdana Sentra ITS, maka jadwalnya diundur, insya Allah besok menyusul ke sana," ceritanya kemudian.
Beliau mengawali perbincangan dengan menjelaskan mengenai perbedaan kebudayaan masyarakat Aceh. "Kebiasaan mereka dilihat dari tarian, tidak ada ritmenya," ujarnya. Biasanya, sebelum mengadakan acara pasti ada pembukaan dan berirama: pelan-kencang-pelan. Namun di Aceh tidak begitu. Tidak ada awalan dan klimaksnya mulai awal hingga akhir. Sehingga Matnur menghubungkannya dengan mengutip perkataan WS Rendra, "Aceh itu memang keras dari prinsip."
Matnur kemudian berbicara tentang keterkaitan musibah yang terjadi di Aceh dengan sang Pencipta. "Ujian luar biasa ini merupakan bukti kekuasaan Allah melebihi makhluk," lanjutnya. Ini dibuktikan dengan porak-porandanya Aceh hanya dalam sekejap. Musibah datang tak kenal ruang, waktu, usia, atau yangn lain. Ini juga adalah salah satu ciri-ciri akhir zaman yang semakin dekat.
Untuk situasi di Aceh, aktivis pusat pergerakan pemuda ini menjelaskan. "Sebenarnya bantuan di sana sudah banyak menumpuk di Bandara, tapi tidak ada yang mengangkut ke desa-desa di pelosok," ungkapnya kemudian. Ini artinya bahwa yang dibutuhkan selain kebutuhan pokok juga relawan yang siap sedia. Orang Aceh sendiri pasti tidak sempat memikirkan hal itu, mereka bingung mencari sanak saudaranya. "Mereka tidak bawa apa-apa, hanya pakaian yang melekat di badan," jelasnya.
Maka Matnur pun membuka peluang mahasiswa ITS untuk menjadi relawan. Untuk saat ini memang tidak bisa karena ada UAS. "Mungkin setelah UAS kalian bisa mendaftar, bisa menghubungi Tommy (mantan Ketum JMMI ITS, red) atau lainnya," tegasnya. Persiapannya hanya niat, membawa sedikit baju dan sepatu boat.
Masalah akomodasi dia mengusahakan untuk mencarinya. "Tidak perlu khawatir dengan akomodasi, yang penting niat," jelasnya. Namun dia berpesan agar di sana harus termanfaatkan dengan baik. "Jangan sampai hanya foto-foto saja," tambahnya mengakhiri.
(th@/tov)
Kampus ITS, ITS News — Memasuki tahun kedua penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK), Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Opini – Seiring berkembangnya teknologi, sajian komunikasi seni saat ini tidak lagi hanya muncul dalam ruang waktu
Kampus ITS, ITS News — Usaha pengurangan energi dalam pembuatan dan pengoperasian bangunan tidak luput dari mata para arsitek.
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Halal Bihalal bersama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)