"Pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2005 kami akan membuka dua jalur program PMDK baru, masing-masing PMDK Berbeasiswa dan PMDK Prestasi. Dua program ini sangat berbeda dengan dua program sebelumnya, karena itu kini ITS memiliki empat skema penerimaan beasiswa, masing-masing empat program PMDK yakni Kemitraan, Reguler, Berbeasiswa dan PMDK Prestasi, serta SPMB," kata Rektor ITS, Kamis (30/12) siang.
Dikatakannya, program PMDK Berbeasiswa itu dibuka ITS untuk menampung mereka yang memang memiliki kemampuan untuk bisa masuk di ITS, yang ditunjukkan dengan prestasi belajar mulai dari tingkat SMP hingga SMA, tetapi tidak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah. "Kami akan menjaring mereka yang memang berasal dari keluarga ekonomi lemah, skemanya ITS akan membebaskan uang sumbangan pengembangan institusi (SPI) dan SPP selama lima tahun dan itu diperuntukkan bagi semua jurusan yang ada di ITS," katanya.
Ditanya berapa pagu yang bakal diterima melalui PMDK Berbeasiswa? Nuh menjelaskan sekitar 2,5 persen dari total jumlah daya tampung mahasiswa baru atau 75-100 orang. "Batas waktu kuliah di ITS memang bisa diselesaikan dalam waktu empat tahun, tapi kami memberi keringanan hingga 5 tahun, dan itu kami berharap mereka sudah bisa menyelesaikan masa studinya," katanya.
Ditanya tentang latar belakang mengambil keputusan Program PMDK Berbeasiswa itu, Nuh menjelaskan, itu diambil atas dasar komitmen sosial ITS yang ingin memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. "Memang ada banyak cara untuk memutus mata rantai kemiskinan, misalnya dengan memberi bantuan dalam bentuk modal kerja, tapi ITS memandang memberi kesempatan menempuh pendidikan merupakan cara yang paling mulia dan elegan, karena mereka yang dibantu sekaligus akan terangkat derajatnya," katanya.
Sedang tentang PMDK Prestasi, Nuh menjelaskan, diperuntukkan bagi para lulusan SMA yang memang memiliki berbagai prestasi di tingkat nasional, baik di bidang pendidikan maupun olahraga. "Ini dilakukan untuk memberikan apresiasi terhadap prestasi-prestasi yang telah diraih siswa SMA. Skemanya mereka yang akan diterima akan dibebaskan dari biaya SPI, mereka juga akan diberi kesempatan untuk memilih jurusan yang diinginkan," katanya.
Ditanya tentang kenaikan SPP, Nuh menjelaskan ITS tidak punya rencana untuk tahun 2005 akan menaikkan SPP para mahasiswanya yang kini besarnya sudah satu juta per semester. Alasannya, ITS tidak ingin terjebak dengan pola pikir tiap tahun SPP akan naik, karena itu yang ditempuh ITS saat ini dengan cara meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas. "Saya melihat jika efisiensi dan akuntabilitas belum dijalankan secara maksimal, berapa pun besarnya SPP yang dibebankan kepada mahasiswa, hasilnya tidak akan berakibat besar pada peningkatan kualitas," katanya. (Humas/bch)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan