Dikatakan Direktur Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Yayasan Nurul Fikri, Drs Musholli, pemberian beasiswa ini menitikberatkan pada pengembangan kapasitas manusia, karena itu mereka yang menerima program beasiswa ini tidak hanya menerima bantuan dalam bentuk keuangan, tetapi juga ditempatkan dalam sebuah asrama untuk memberikan pelatihan kepemimpinan dan berinteraksi dengan masyarakat.
"Program ini memang tidak hanya sekedar memberikan beasiswa, tapi lebih dari itu kami memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan potensi dan kapasitas intelektual dari mereka yang telah dinyatakan berhak atas beasiswa ini," katanya. Pemberian beasiswa ini merupakan rangkaian dari peresmian PPSDMS Regional IV Surabaya. Dikatakan Musholli, dengan telah diresmikannya daerah regional IV, kini PPSDMS telah memiliki empat wilayah, masing-masing wilayah I Jakarta, Wilayah II Bandung, Wilayah III Yogyakarta, dan Wilayah IV Surabaya. "Kami berharap setelah wilayah-wilayah ini akan pula dibuka wilayah-wilayah lain di bagian timur Indonesia," katanya.
Sementara itu dalam keterangannya, Ketua PPSDMS Regional IV Surabaya, Dr Mukhtasor MEng., mengatakan, dari 20 mahasiswa yang menerima beasiswa itu telah melalui beberapa kali tahapan seleksi. "Pada awalnya ada 70 mahasiswa yang terjaring, kemudian dilakukan seleksi dan tes yang tidak hanya pada kemampuan akademik yang ditunjukkan melalui nilai Indeks Prestasi, tapi juga dari kegiatan berorganisasi yang mereka ikuti. Akhirnya terpilih 20 mahasiswa ini," katanya.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA dalam sambutannya mengatakan, apa yang dilakukan Yayasan Nurul Fikri melalui PPSDMS dengan memberikan beasiswa ini merupakan sebuah langkah kongkret didalam memperbaiki masa depan bangsa ini, karena itu ia berharap berbagai pihak untuk mau bersama-sama membantu program pemberian beasiswa seperti yang diberikan oleh PPSDMS. "Apa yang dilakukan oleh PPSDMS ini berkait erat dengan idealisme, karena itu harus dilakukan secara bersama-sama, karena memang tidak bisa dikerjakan secara sendiri-sendiri," katanya.
Menurut Rektor ada tiga komponen jika sesuatu dikerjakan atas latarbelakang idealisme. Pertama, pasti menyangkut dengan nilai-nilai kebenaran, kedua berkait erat dengan persoalan masa depan, dan ketiga pasti berat untuk dilakukan. "Nah untuk mengerjakan dan menjawab tantangan tiga komponen itulah maka diperlukan keikhlasan, dilakukan bersama-sama, dan istiqomah atau konsisten, tanpa itu maka tidak akan berhasil," katanya. (Humas/bch)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung