Program riset mobil listrik nasional berkaitan erat dengan isu inovasi dan daya saing bangsa. Hal ini disebabkan karena penelitian tersebut memerlukan inovasi tinggi yang didasarkan atas riset mendalam mengenai teknologi transportasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, terkait dengan pemberian bantuan pendanaan riset mobil listrik nasional oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sekarang memiliki Rp24 triliun dana abadi.
"Dana tersebut dikelola, sehingga hasilnya dimanfaatkan, seperti beasiswa. Beasiswa tersebut ada tiga bagian, yaitu President Scholarship khusus penerima yang berhasil di 50 kampus top, beasiswa Pemerintahan Indonesia yang bebas siapa saja boleh ikut, dan beasiswa Afirmsi yang diberikan untuk program S-2 dan S-3," ujar M. Nuh di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Minggu (17/8/2014).
Selain itu, M. Nuh melanjutkan, ada riset mobil listrik nasional yang sudah ada kebijakan nasional.
"Ini kesempatan lima perguruan tinggi negeri (PTN) yang mengembangkan riset mobil listrik nasional. Mobil listrik ini membutuhkan dana sekira Rp20 miliar, sehingga bisa diselesaikan selama satu tahun," ucap mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.
Keberhasilan dalam pembuatan mobil listrik nasional ini dapat berdampak langsung terhadap daya saing Indonesia. Dan Indonesia dapat berkompetisi menjual produknya sendiri yang inovatif minimal di Indonesia. (fsl) (rhs)
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh