Rombongan becak dan kereta kelinci hias ini mengantarkan para 98 pasangan pengantin yang akan dinikahkan secara massal. Mereka merupakan warga Surabaya yang sudah menikah secara siri, namun belum sah secara hukum.
"Kegiatan yang kita lakukan ini agar para pasangan ini mempunyai kejelasan hukum maupun agama sehingga menghindari fitnah di luar," kata ketua panitia, Ihya’ Lumudin, kepada wartawan di sela-sela acara pernikahan massal, Sabtu (30/10/2010).
Ihya’ juga mengaku, kegiatan yang digelar juga merupakan salah satu upaya untuk membantu masyarakat kurang mampu yang ingin menikah tapi tidak mempunyai biaya.
Sementara, dari 98 pasangan nikah massal yang diadakan oleh Baitul Maal Hidayah ini, ada satu pasangan tertua yakni Kadar (68) dan istrinya (50). Keduanya sebelum menikah merupakan seorang duda dan janda yang masing-masing dikaruniai 4 anak dan 6 cucu.
"Alhamdulillah akhirnya saya bisa menikah lagi secara resmi. Sebelum bersama istri saya hanya nikah siri," ungkapnya.
(bdh/bdh)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung