"Mau kemana setelah tidak menjadi rektor? Saya akan mengajar lagi di Jurusan Teknik Elektro pada Fakultas Teknologi Industri (FTI)," ujar Rektor ITS periode 2003-2007 itu.
"Arek Suroboyo" kelahiran 17 Juni 1959 itu mengaku sempat ditawari tiga hingga empat jabatan setelah tidak menjabat rektor, namun yang ditawarkan itu tidak ada yang cocok dengan semangat kecintaan dan idealismenya.
"Tawaran itu mungkin lebih enak daripada jabatan saya sekarang, tapi pekerjaan akan sukses bila ada kecintaan dan idealisme," paparnya.
Mantan direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS Surabaya (2001-2004) itu menyatakan, pekerjaan apa pun akan terasa nikmat bila dilakukan dengan cinta atau senang akan terasa nikmat.
Itulah sebabnya dia memilih kembali menjadi dosen pada pascasarjana ITS mata kuliah "Digital Control System" dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika.
"Tapi, cinta terhadap pekerjaan saja tanpa ada idealisme juga tidak akan sukses, apalagi kalau yang dicari hanya uang dan uang," kata doktor lulusan Universite Science et Technique du Languedoc, Monpellier, Prancis, yang jabatan rektornya digantikan Prof Priyo Suprobo PhD itu. (*)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung