Selasa, 10 Agt 2004
Impian ini, bisa saja segera menjadi kenyataan.
Satrya Mahardika, mahasiswa Jurusan Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) telah menciptakan konsep bilik apung yang bisa digunakan untuk wisata sungai.
Konsep itu dituangkannya dalam karya akhir yang berjudul Bilik Apung di Kawasan Monkasel Surabaya. Mengapa di sana? "Sebab, di kawasan itu ada Kalimas yang menjadi salah satu ikon kota Surabaya," papar Satrya.
Mahasiswa angkatan 1999 ini menambahkan, pemandangan di sekitar Monkasel juga sangat eksotik.
"Wisata air yang cukup eksotik adalah makan malam terapung," paparnya. Ide ini diperolehnya setelah berdialog dengan Jean Sebastian, salah satu warga Prancis yang dikenalnya.
Dari sinilah Satrya mulai membuat konsep bilik apung. Bilik berlantai kayu ini dirancang berukuran 3 meter x 2 meter. Selain itu, dasarnya terbuat dari fiber glass dengan meniru konsep catamaran (kapal berlambung dua, Red). "Jadi, meskipun terapung di air, bilik ini akan tetap stabil dan seimbang," tutur pria kelahiran 17 Agustus 1981 ini.
Yang menarik, bilik itu dirancang untuk bisa dibongkar pasang dengan bilik lainnya. "Jadi, panjangnya bisa dibuat sesuai kebutuhan," sambung Satrya. Nah, karena bilik itu terapung di sungai, maka perlu dibuatkan dermaga. Dalam konsep Satrya, dermaga ini dibuat di Timur Monkasel.(dos)
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melanjutkan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan insinyur di Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan kembali menjadi perhatian utama dengan konsep
Kampus ITS, Opini – Tantangan dalam proses pengembangan suatu gagasan baru tidak berhenti sesaat setelah karya itu lahir. Adanya
Kampus ITS, ITS News – Guna melakukan digitalisasi dan perbaikan dalam penanganan medis di Indonesia, tim mahasiswa dari Institut Teknologi