Jumat, (15/4) di Grha Sepuluh Nopember, Rektor ITS menyebut nama mahasiswa D3 Jurusan Teknik Kimia (Dekkim) sebagai jawara ITS Heroes. Zandhika mengaku membuat karya tulis ilmiah (KTI) bukanlah hobinya melainkan membaca dan berdiskusi seputar politik, filsafat dan sosial.
Bersama teman seperjuangannya, Angga, mahasiswa Dekkim yang kini sebagai juara III Mawapres ITS, telah melalui seleksi berkas dan presentasi KTI. Selain itu, laganya di ITS Heroes juga sangat menonjol dalam tahapan presentasi isu terkini menggunakan bahasa inggris."Saya cenderung suka berorganisasi untuk aksi sosial, juga berdiskusi membaca di luar bidang ilmu saya. Saya sangat tertarik untuk mempelajari hal-hal baru. " terang Zandhika.
Juni 2015 adalah awal perjuangannya meraih gelar impian seluruh mahasiswa ITS. Hal ini dimulai dari keikut sertaannya dalam lomba KTI tingkat nasional yang diadakan Universitas Negeri Semarang (Unnes). "Gelaran tersebut membakar semangat saya untuk lebih berkarya menjadi penggiat karya tulis," tutur mahasiswa yang sejak dulu aktif dalam klub keilmiahan ITS ini.
Memupuk semangat tidaklah mudah, belum berhasil menjadi yang terbaik tak pernah membuat pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini putus asa. Kompetisi KTI lainnya tetap berusaha ia lewati dengan gigih, mulai dari kompetisi tingkat nasional di Malang hingga skala internasional yang diadakan di Bandung.
Hingga saat ini, dirinya sudah mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) untuk mengikuti konferensi di Thailand, Mei nanti. Buah perjuangan dari LKTI tingkat internasional yang dimenangkannya di Bandung. "Saya kombinasikan bidang keilmuan saya dengan bidang lainnya. Saya harus lebih mendalami ilmu teknik kimia saja dalam pembuatan KTI saat ini," ujarnya.
Berbagai kompetisi yang sudah ia eksplor selama satu tahun belakangan ini, membuatnya ingin berhenti berkompetisi. Bukan artinya berhenti mencari ilmu, hanya saja berhenti melakukan penelitian di bidang baru, dan berfokus kepada pengembangan berkelanjutan. "Impian saya bisa melanjutkan jenjang ke S1 dan mengimplementasikannya di masyarakat," jelasnya.
Tentunya, penelitian yang telah dilakukannya, bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia dengan bidang ilmu yang ia pelajari. Topik penelitian kristalisasi garam untuk membuat garam petani lebih berkualitas seharga produk industri, adalah salah satunya. "Jangan sampai bermanfaat untuk diri sendiri saja, tetapi juga untuk sosial," pungkasnya. (riz/hil)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,