Menurut Edy, perpustakaan yang ideal setidaknya harus memiliki koleksi buku sebanyak sepuluh kali jumlah mahasiswanya. "Nah, saya belum bisa menjanjikan itu terpenuhi pada masa kepemimpinan saya. Karena, kondisi saat ini saja masih satu banding empat, masih tertinggal jauh oleh Singapore yang telah menyentuh angka satu banding dua puluh," ujarnya.
Standarisasi yang hanya mengacu pada buku cetak saja dirasa Edy sebagai salah satu hal yang cukup menggangu. "Meski buku elektronik juga dihitung sebagai koleksi, namun belum disertakan dalam urusan standarisasi," ungkapnya.
Terlebih lagi, ayah dua anak ini memang sedang gencar-gecarnya menambah koleksi buku dan jurnal elektronik bagi perpustakaan ITS. Edy seolah tidak rela bila tiga tera kapasitas database perpustakaan digital ITS hanya berisikan ruang kosong.
Menurutnya, koleksi elektronik jauh lebih ramah lingkungan ketimbang harus mencetak buku. "Bayangkan bila untuk mencetak satu buku saja membutuhkan setidaknya satu batang pohon, dapatlah kita hitung seberapa luas hutan yang harus kita cukur demi buku tersebut," ucapnya.
Ia mengeaskan, sosialisasi kepada mahasiswa terkait pengadaan buku elektronik tersebut juga harus turut digencarkan. Sebab, banyaknya koleksi buku elektronik perpustakaan akan jadi percuma apabila mahasiswa tidak mengetahui cara untuk mengaksesnya.
Edy yakin, gagasan lama untuk mewujudkan sistem informasi perpustakaan berbasis Teknologi Mobile dapat tercapai dalam periode kepemimpinannya."Tahun ini saya akan awali untuk mengkaji master design. Kemudian kami akan menggarapnya mulai 2017 hingga lima tahun berikutnya," jelas pria yang menjalani masa sekolah dasarnya di tiga tempat berbeda ini.
Sistem informasi perpustakaan berbasis Teknologi Mobile akan mampu mendukung eksistensi buku dan jurnal berbasis piksel-piksel data tersebut. "Dengan sistem ini mahasiswa dimungkinkan untuk dapat memesan buku, melihat katalog dan banyak fitur menarik lainnya hanya dengan sekedar menggeser layar pada smartphone miliknya," jelas Edy.
Meski gencar dengan penambahan buku elektronik, Edy juga iingin menambah jumlah buku cetak, meski secara perlahan. Perlahan karena masih terkendala oleh masalah prioritas dalam menggunakan dana.
"Tetap ditambahnya koleksi buku cetak dikarenakan tidak semua kalangan dapat nyaman dengan buku elektronik. Bahkan ada yang tetap bersikukuh dengan hanya menggunakan buku cetak saja," tuturnya.
Namun, untuk mewujudkan konsep Green Library, ia merasa tidak cukup hanya dengan mengurangi penggunaan kertas. Sempat terpikirkan olehnya untuk mengurangi penggunaan plastik di kantin perpustakaan.
Sebelumnya, Edy bahkan pernah memulai konsep tersebut dengan menciptakan produk bakso godong, yaitu menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Namun pada akhirnya harus kandas dikarenakan berbagai alasan.
Pria yang hobi bermain sepakbola ini juga menekankan bahwa perpustakaan ibarat jantung dari suatu perguruan tinggi. Perpustakaan yang bagus akan menghasilkan lulusan yang cerdas, berwawasan luas serta prestatif. "Salah satunya karena perpustakaan adalah sarana yang paling murah bagi mahasiswa untuk belajar dan menggali informasi," tuturnya.
Dua kata yang paling tepat untuk mewakili perpustakaan ITS versi Edy Supriyatno adalah Green and Informatif. "Green maksudnya bukan hanya ramah lingkungan namun juga bersih dan nyaman sehingga membuat pengunjung betah berlama-lama. Sedangkan Informatif maksudnya adalah sebagai sumber informasi utama yang menjadi rujukan bagi mahasiswa dalam berkarya," tutupnya. (qi/pus)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,