Kemenangan aplikasi tersebut berangkat dari keinginan untuk memajukan nama laboratorium Alogaritma dan Pemrograman, yang masih terhitung baru di Jurusan Teknik Informatika. Beranggotakan empat orang, Demsy Iman Mustasyar, Muhammad Izzudin, Rani Aulia Hidayat dan Aldi Febriansyah menamai tim mereka Alpro.
Mandiri Hackathon merupakan kompetisi aplikasi keuangan digital yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri. Dalam kompetisi ini, para developer ditantang untuk bisa memanfaatkan Application Programming Interface (API) dari produk mandiri e-cash, menjadi sebuah produk digital yang siap pakai.
Demsy, ketua tim Alpro bercerita ide aplikasi servis.in berasal dari pengalaman keluarga salah satu anggota yang kesulitan mencari pekerjaan. Pekerjaan nonformal yang ditekuni keluarganya dalam bidang reparasi barang elektronik itu kurang memberikan penghasilan yang cukup karena minimnya pelanggan.
Servis.in hadir sebagai aplikasi berbasis android yang dibuat untuk dapat menghubungkan pengguna jasa dengan teknisi atau tenaga kerja reparasi. ”Hampir mirip dengan aplikasi Gojek, hanya saja aplikasi ini menawarkan teknisi," ujar mahasiswa angkatan 2013 tersebut.
Tak hanya menghubungkan antara pengguna jasa dan teknisi, pembayaran pada aplikasi ini dilakukan secara non tunai atau e-cash. "Pembeli layanan tidak membayar tunai, tapi dengan transfer langsung ke rekening si tenaga reparasi, uangnya bersifat virtual dan pembeli layanan tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi menuju tempat reparasi, karena teknisi yang akan langsung menemui pembeli," jelas Demsy.
Izzudin, anggota tim Alpro menjelaskan, kelebihan dari aplikasi servis.in berada pada dampak sosial yang ditawarkan atau bersifat sosiopreneur. "Aplikasi ini akan sangat membantu masyarakat yang bekerja mereparasi barang elektronik, yang saat ini masih kurang diperhitungkan dan jasanya sangat jarang digunakan," tutur mahasiswa semester delapan tersebut.
Dalam proses pembuatan aplikasi ini, lanjut Izzudin, banyak kendala yang ia dan timnya lalui. Di antaranya adalah membagi waktu antara ngoding (memrogram, red) dan jadwal kuliah yang padat. "Kendala terbesar adalah ngoding semalam, saya dan tim membuat coding (pemrograman, red) aplikasi servis.in hampir 20 jam dan Alhamdulillah dapat menyelesaikannya dengan baik," ujarnya sumringah.
Demsy dan timnya berencana terus mengembangkan aplikasi servis.in hingga dapat diunduh di android/playstore. Ia mengatakan dana hasil lomba akan digunakan untuk modal start up aplikasi servis.in. Ia bahkan optimis di akhir tahun 2016 bisa me-launching aplikasi tersebut. (jel/mis)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,