Sepeda yang diberi nama Booster itu didesain sebagai kendaraan wisata dan mampu berjalan selama tiga jam tanpa henti. "Tujuan dari desain ini sendiri adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia menggunakan energi ramah lingkungan," ujar mahasiswi semester delapan tersebut. Menurutnya, energi alternatif yang digunakannya itu nantinya akan disimpan di dalam sebuah baterai.
Selain itu, penggunaan bambu sebagai bahan utama sepeda dikarenakan struktur material ini memiliki daya lentur yang lebih tinggi daripada kayu, plastik, ataupun serat fiber sekalipun, sehingga lebih kuat. "Modulus Young bambu sendiri hampir sama dengan yang dimiliki besi dibanding kayu," ujar Sekar.
Tak hanya itu, Sekar juga meneliti banyaknya bambu di Indonesia serta daya panen yang lebih singkat daripada kayu menjadi salah satu alasan dirinya menggunakan bambu. "Sekitar dua hingga tiga tahun bambu sudah bisa dipanen, sedangkan kayu butuh waktu minimal sepuluh tahun untuk bisa panen sehingga daya daur ulangnya rendah," ujar Sekar.
Lebih lanjut, ia mengatakan bambu yang ia gunakan merupakan jenis bambu Petung yang diproses melalui beberapa langkah. "Proses-proses yang digunakan untuk treatment bambu sudah dari pabrik, jadi saya beli dari pabriknya," ujar Sekar. Dirinya menjelaskan bambu yang telah mengalami treatment khusus akan jauh lebih kuat dan lebih ringan dibandingkan dengan bambu biasanya.
Mengenai lama waktu pengerjaan, Sekar membutuhkan waktu enam minggu untuk membuat satu unit sepeda Booster. "Untuk laminasi bambunya membutuhkan waktu satu bulan dan instalasi mesin-mesinnya membutuhkan waktu sekitar dua minggu," ujar Sekar. Mengenai daya tahan baterai, ia meyakini sepeda Booster dapat beroperasi selama tiga jam jika baterai penuh. "Tapi, lama kelamaan kan daya tahan baterai menurun, bisa jadi hanya tahan dua jam saja," ujar Sekar.
Mengenai desain, Sekar mengungkapkan bahwa desainnya terinspirasi dari kelopak bunga Frangipani sehingga cocok digunakan di tempat-tempat wisata. Rencananya, sepeda ini akan dipromosikan pada salah satu tempat wisata sebagai icon. Mengenai harga, Sekar membandrol harga 15-20 juta per unitnya. "Namun, saya tidak ada niatan untuk menjualnya per satuan. Saya akan mempromosikan Booster ini kepada tempat wisata untuk diproduksi tidak hanya satu unit saja," ujar Sekar. (oti/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan