ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
24 Maret 2014, 13:03

Hobi Berbahasa Inggris, Antar Rizal Ke MUN

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bagi rizal, perjalanan menuju MUN merupakan langkah yang cukup berat. Pasalnya, acara tersebut merupakan kegiatan tingkat internasional pertama yang ia ikuti. "Ini merupakan kali pertama saya keluar negeri, dan berangkat pun hanya sendiri," ucapnya. Akan tetapi, tekad dan semangatnya tidak pernah padam agar tetap bisa mengikuti acara tersebut. Hal ini dibuktikannya melalui perolehan penghargaan sebagai Best Delegate dalam forum yang diadakan di University of Petroleum and Energy Studies ini.

Dikatakannya, MUN merupakan sebuah kegiatan yang dihelat oleh sekolah atau universitas di seluruh dunia dimana akan menyimulasikan kondisi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kegiatan ini mengajarkan tentang bagaimana jalannya negosiasi dan debat di sidang-sidang PBB yang akhirnya menghasilkan sebuah resolusi, hukum internasional, dan cara menjadi diplomat yang efektif serta efisien.

Lebih lanjut, Rizal juga mengaku meraih penghargaan dari forum United Nations Commissions on Sustainable Development yang mewakili negara Kenya. "Setiap orang yang hadir disini tidak mewakili negaranya tapi justru mewakili negara lain," tuturnya menjelaskan. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. Maka dari itu sebulan sebelum berangkat ia pun berusaha semaksimal mungkin mempelajari apa yang sebenarnya di butuhkan negara yang ia wakili dalam simulasi sidang tersebut.

Ia pun turut menjelaskan mengenai tema yang diangkat dalam forum ini yakni tentang pembangunan berkelanjutan berkaitan dengan lingkungan. "Isu ini diangkat dikarenakan banyak negara ingin maju namun dengan cara mengeksploitasi seluruh sumber daya alamnya," imbuhnya. Menurutnya, cara tersebut bisa menimbulkan masalah baru bagi negara terkait. Di akhir sidang, sebuah resolusi pun berhasil di dapatkan meskipun hal tersebut tidak digunakan PBB nantinya.

Pun demikian, Rizak berminat mengikuti kegiatan seperti ini adalah karena ingin menjadi seorang diplomat. "Sekretarus Jenderal PBB yang sekarang pun sebenarnya lahir dari forum-forum seperti ini," ungkapnya. Ia pun melanjutkan bahwa sangat jarang terdapat engineer  yang mau turun langsung dalam urusan seperti ini. Padahal orang-orang seperti ini lah yang nantinya bisa menjadi pemegang kebijakan negara. Rizal menyayangkan banyak pemegang kebijakan negara saat ini justru berasal dari luar keilmuan teknik yang belum tentu mengerti mengenai permasalahan di bidang engineering.

Karena itu, ia pun bertekad untuk menjadi seorang diplomat yang nantinya bisa mewakili Indonesia di ajang-ajang internasional. Dirinya pun berharap kedepannya bisa memberikan kontribusi lebih bagi bangsa ini. “Saya juga berterimakasih atas dukungan teman-teman yang selalu memotivasi saya untuk bisa maju dalam MUN ini," tutupnya. (hil/man)

Berita Terkait