ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
18 Januari 2014, 10:01

Rajai Olimpiade Sejak SMP, Juarai OSN Pertamina

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Di tengah suasana sore di serambi Masjid Manarul Ilmi, mahasiswa yang akrab disapa Yasya ini mulai bercerita tentang keberhasilannya di OSN Pertamina yang cukup mencengangkan. Betapa tidak, mahasiswa yang baru menapaki masa lima bulan di kampus pahlawan ini mampu mengungguli pesaingnya yang rata-rata adalah mahasiswa semester atas.

Yasya mengalahkan Dian Sito Rukmi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang harus rela duduk di kursi juara dua. Serta Tubagus Dhafin Rukmanda dari Universitas Indonesia (UI) yang harus puas di posisi ketiga. Atas perolehan tersebut ia pun berhak atas uang tunai senilai 8 juta. Padahal, ia mengaku sempat minder pada saat mengerjakan soal dan presentasi final. Ia sempat bingung tentang soal persamaan diferensial. ”Alhamdulillah, waktu ditanya juri bisa menjawab soal dengan baik,” ucap mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ini senang.

Sebelum maju ke babak final, Yasya berhasil meraih Juara 1 pada seleksi regional OSN Pertamina yang diselenggarakan di ITS. Kemudian, bersama 18 mahasiswa lainnya dari seluruh Indonesia, ia diundang mengikuti babak final di Depok. Sebelum berjuang di babak final, para finalis diharuskan membuat makalah tentang problem solving dari kasus yang membutuhkan penyelesaian Matematika.

Pengumuman yang mendadak mengharuskannya berjuang dengan cepat dalam menyelesaikan kasus yang diberikan. Tidak tanggung-tanggung, untuk memenuhi prasyarat tersebut, Yasya berhasil menyelesaikan makalah mengenai Optimasi Pembelian Minyak Kelapa Sawit hanya dalam waktu dua hari.

Ternyata, putra pasangan Imam Chumaedi dan Shofiyah ini telah menyukai dan menggeluti ilmu matematika sejak SD. Bahkan ia mempunyai track record yang bagus dalam beberapa OSN. Saat masih duduk di bangku SMP, Yasya berhasil meraih medali perunggu OSN matematika tingkat nasional. Kemenangannya pun terus berlanjut hingga ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Alumni SMA Sragen Billingual Boarding School (SBBS) ini berhasil meraih medali emas OSN matematika tingkat nasional mewakili provinsi Jawa Tengah.

Penyuka game yang bercita-cita menjadi business man ini pun berpesan kepada mahasiswa yang tidak menyukai Matematika agar tidak takut dengan ilmu ini. Ia mengatakan bahwa tidak ada yang susah jika mau berusaha dengan tekun. ”Yang penting tahu dasarnya dan melakukan eksplorasi, karena Matematika itu nikmat,” pungkas mahasiswa yang gandrung dengan rawon itu.

Belajar dari Satria Stanza
Ditelusuri lebih lanjut, ternyata Yasya sering belajar dengan seorang seniornya di laboratorium Jurusan Matematika. Pria kelahiran Kediri, 12 Agustus 1994 ini menuturkan, minimal sepekan sekali, ia meluangkan tiga jam waktunya untuk belajar matematika dengan Satria Stanza Pramayoga.

Satria merupakan mahasiswa Jurusan Matematika ITS yang dua kali meraih Third Prize mewakili Indonesia dalam International Mathematical Competition for University Student (IMC) di Blageovgrad, Bulgaria Tahun 2010 dan 2011. Yasya sendiri telah lama mengenal Satria sebagai mentornya dalam Karantina OSN di tingkat Jawa Timur.

Selepas rutinitasnya di Jurusan Teknik Elektro, Yasya selalu menyempatkan waktunya untuk menemui Satria. ”Jam sembilan malam, sepulang dari jurusan, saya langsung belajar dengan Mas Satria sampai jam 12 malam,” ujarnya berkisah. (mis/fin)

Berita Terkait