Tercatat, bidang Ilmu Struktur Beton yang mengantarkannya pria kelahiran 27 Maret 1970 ini menyematkan titel sebagai profesor. Penelitian berjudul Inovasi Pengekangan Untuk Bangunan Tahan Gempa karyanya itu merupakan suatu upaya untuk membuat rumah masa depan yang tahan gempa. ”Selama ini, bangunan yang tahan gempa itu identik dengan bangunan yang kuat, tentu biayanya juga ‘kuat’,” candanya ketika ditemui ITS Online, Selasa (25/6).
Dengan kata lain, terlalu banyak investasi yang dikeluarkan ketika mendirikan bangunan tersebut. ”Posibilitas terjadi gempa memang tetap ada, namun seperti apa keadaannya kelak siapa yang tahu. Sehinggga setidaknya diperlukan upaya win-win solution,” ucap Tavio.
Karena itu, lanjutnya, bukan itu yang menjadi solusi untuk mengurangi dampak kerusakan bangunan akibat gempa bumi. Penelitian yang ia lakukan membuktikan jika terdapat cara lain untuk dapat menekan kerugian yang diakibatkan musibah ini.
”Yaitu dengan membuat suatu pengekang yang disisipkan dalam pondasi suatu bangunan selain membuat komposisi struktur yang hemat biaya,” terang pria asal Surabaya ini. Dosen yang resmi menjadi gubes sejak Januari 2013 silam ini pun menuturkan konsep yang dibangunnya itu merupakan upaya untuk meningkatkan performa suatu konstruksi (beton).
Ia menekankan, yang utama justru keselamatan jiwa manusia yang berada di dalam bangunan tersebut. Menurutnya, kita tidak bisa memprediksi kapan dan seberapa besar musibah gempa bumi menghampiri kita. ”Segala kemungkinan dapat terjadi, kerugian pun bisa tak terelakkan. Karena itu, bukan membuat bangunan yang kuat yang harus kita lakukan, melainkan sesuaikan dengan kondisi geografis bangunannya,” jelasnya.
Usaha Tavio juga tak terhenti sampai di situ, ia bertekad untuk bisa lebih banyak berkarya bagi almamater tercinta. Meski ia mengatakan bahwa kontribusi tidak selalu berpatokan pada gelar yang dimiliki seseorang namun ia ingin dapat membuat buku yang memuat seluruh karya penelitiannya. ”Dengan begitu, walau penulisnya sudah tidak ada di ITS, namun nama dan karyanya akan abadi sampai kapanpun,” papar pria yang menyelesaikan program doktoral di Nanyang Technological University of Singapore ini.
Tak hanya itu, keinginannya untuk dapat menjadi dosen yang membimbing mahasiswa layaknya teman sebaya juga tak luntur meski prestasi setinggi langit telah diraihnya. ”Senang sekali kalo masih bisa mengajar dan berdikusi formal atau informal dengan mahasiswa, yang penting kita jangan terkesan menjaga jarak sekalipun sederet titel telah disematkan,” ujarnya. Pun demikian, ia juga akan tetap membuat buku panduan kuliah yang bisa digunakan oleh para mahasiswa.
Selain itu, modul panduan membuat sebuah bangunan rumah juga menjadi salah satu keinginannya sejak lama. Ia ingin masyarakat dapat membuat rumah sendiri dengan hal tersebut. Tavio menjelaskan di dalam modul tersebut terdapat petunjuk-petunjuk rinci mengenai tahapan membangun sebuah rumah lengkap dengan spesifikasi material apa saja yang perlu diperhatikan.
Ia pun mengaku tak khawatir lahan pekerjaannya akan berkurang bila hal ini diimplementasikan secara luas. ”Kalau kita berbuat baik itu bukan rejeki kita yang berkurang, sebaliknya, orang lain dapat bertambah wawasannya,” kata pria yang hobi membaca dan menulis ini.
Di akhir, ia juga berpesan agar hal-hal seperti ini dapat menjadi motivasi bagi sivitas akademika ITS lainnya dalam mengembangkan kampus tercinta hingga di kancah dunia. Ia mengatakan mahasiswa juga tidak perlu takut bila ingin bersaing dengan dunia global. ”Dua hal yang menjadi kunci semua itu, jadikan perpustakaan sebagai jantung dan laboratorium sebagai hati kampus perjuangan ini,” tutupnya. (man/fi)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan