Agung, begitu pria tinggi sedang ini kerap disapa. Kesukaannya tak hanya berwisata, ia pun gemar bersepeda hingga melukis. “Sebenarnya banyak wisatawan yang suka wisata Surabaya. Waktu sepedaan saya sempat jadi guide turis Kanada, dan dari sana akhirnya benar-benar sadar kalau potensi wisata Surabaya bisa dikembangkan,†Agung mengawali ceritanya.
Menurut Agung, meskipun kota kelahirannya ini tak kaya akan pantai dan gunung, beberapa titik budaya di Surabaya dapat dihidupkan sebagai tujuan wisata. Mulai dari patung Joko Dolo, Tugu Pahlawan, Kota Tua, bahkan wisata perbelanjaan atau mall sekalipun. “Kota Tua itu masih asli sekali, beda dengan di kota lain, sayangnya kurang dijaga,†Agung melanjutkan.
Butuh waktu setahun bagi Agung untuk proyeknya ini. Dimulai dengan riset, sampai tahap pembuatan website. “Coba dari jalan kaki keliling, ngerasain kekurangannya wisata Surabaya. Biasanya tiga kali seminggu jalan atau sepedaan sekalian hunting foto untuk web,†tutur pria yang juga menggemari fotografi ini.
Tak ingin berhenti sampai pada kewajiban tugas akhir, mahasiswa Jurusan Desain Produk Industri ini masih berusaha merealisasikan kreativitasnya ini. “Sebenarnya sudah jadi, tapi masih butuh SDM dan software yang mumpuni agar desainnya lebih interaktif,†ujar Agung. Tak hanya itu, Agung pun tak ingin muluk-muluk dalam mempromosikan wisata Surabaya. Meski berpotensi tinggi, kondisi wisata Surabaya dirasa belum baik untuk dipromosikan, seperti lokasi wisata yang belum bersih.
“Masyarakat itu butuh refreshing, dan Surabaya bukan hanya kota yang konsumtif. Tidak cukup hanya dengan mall,†tukas Agung. Menurutnya, jika potensi wisata Surabaya dapat dibenahi dan dipromosikan dengan baik, roda perekonomian di Surabaya dapat berputar semakin baik. Lapangan pekerjaan baru dapat dihasilkan, termasuk juga wisata dan kebudayaan yang dapat dilestarikan.
Pria kelahiran 30 Mei 1988 ini mengharapkan adanya kerjasama antara pihak pemerintah, swasta, dan para seniman agar produk wisata Surabaya dapat dibenahi. Contohnya pegelaran ludruk yang masih hindup hingga sekarang. Hanya saja, lokasinya berada di belakang gedung THR pada malam hari yang mengakibatkan kebanyakan orang enggan untuk berkunjung.
Hingga saat ini, Agung telah menyelesaikan 33 titik wisata dalam desain Visit Surabaya. Ia pun berpendapat bahwa branding Surabaya belum dimengerti oleh banyak orang. “Potensinya ada dan kita nggak perlu takut bersaing dengan Singapore,†tegas Agung bersemangat. (set)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan