ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
20 November 2011, 18:11

Juara I Lomba Recycle Innovation, Sebuah Kado untuk ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Hadiah ini untuk ulang tahun ITS,” tutur Wahyu sembari tersenyum. Wahyu mengatakan, awalnya ia dan tim mengajukan dua proposal ke UNS. ”Baru proposal yang kedua yang diterima,” ungkap mahasiswa angkatan 2008 tersebut.

Tergabung dalam Tim Bumi Mina Tani, mereka mempresentasikan produk hasil inovasi dan daur ulang bernama Bicoboo. Bicoboo merupakan sebuah balok kolom bertulang bambu yang  terbuat dari campuran gergajian kayu, fly ash (abu terbang), dan limbah gypsum.

Dikatakan Wahyu, produk tersebut bersifat seperti kayu yang tahan tarik, tahan tekan, dan lentur. Dari segi komposisi, kayu terdiri dari 10 persen limbah gypsum, 20 persen semen, 20 persen fly ash, 25 persen pasir, dan 25 persen serbuk gergaji. ”Tapi kami belum mendapatkan komposisi yang optimum, jadi kayu ini masih tergolong kelas lima,” Wahyu menambahkan. Meski begitu, prestasi juara tetap diraih tim yang dibimbing oleh Dr Januarti Jaya E ST MT ini.

Sederetan cerita di belakang kesuksesan mereka pun melengkapi prestasi tersebut. Tim Bumi Mina Tani berangkat menuju Solo, Selasa (9/11). Menggunakan mobil pribadi, terjebak dalam kemacetan dan hujan, hingga ban mobil yang bocor dalam perjalanan pun dirasakan ketiganya. Akibatnya, mereka terlambat mengikuti briefing. Namun tak menjadi masalah karena panitia bersedia menunggu.

Tak cukup itu saja, mereka pun terpaksa berurusan dengan Satpam hotel tempat mereka menginap. Malam sebelum presentasi, mereka baru menyadari bahwa jumlah genteng untuk prototype ternyata kurang. Beruntunglah kali itu mereka dibantu oleh Satpam hotel tersebut.

Esok hari ketika presentasi berlangsung, Tim Bumi Mina Tani memberikan sesuatu yang berbeda. Alfin memulai presentasi dengan sambutannya mengenai Hari Pahlawan. Disusul Wahyu memberikan penjelasan mengenai teknis pembuatan Bicoboo. Sedangkan Bajhtiar bertugas menggambarkan proses pembuatan Bicoboo.

Usai presentasi, ketiganya merasa optimis  menjadi pemenang. Menurut mereka, kekuatan tim mereka berada pada data. Mereka telah menyiapkan berbagai data yang sekiranya akan membantu presentasi kali itu. Alhasil, produk yang disiapkan selama tiga minggu ini menjadi unggulan pertama dibanding tujuh finalis lainnya.

Menurut ketiganya, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengharumkan nama ITS adalah aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi. Selain keaktivan, regenerasi juga menjadi faktor penting. Hal itu terlihat saat Wahyu, mengajak Alfin dan Bajhtiar yang merupakan mahasiswa angkatan 2009 untuk turut dalam lomba kali ini. Bajhtiar pun mengakui mendapat banyak pengalaman. ”Pengalaman saya nol, ya dibimbing Mas Wahyu ini. Idenya nggak masuk akal, tapi bisa dilakukan,” tutur Bajhtiar sembari tertawa kecil. (m7/fi)

Berita Terkait