ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
30 Januari 2011, 13:01

Saringan Air Jadikan Air Siap Minum

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Isu keberadaan air bersih memang belum ada habisnya. Mulai dari air sumur sampai air PDAM yang telah terdistribusi hampir di semua wilayah. Problema pun banyak muncul di beberapa titik distribusi. Diantaranya adalah adanya kandungan bakteri golongan Coli, kadar bahan organik dan bahan pencemar lain. Tentunya hal tersebut menyebabkan air PDAM harus melalui proses perebusan jika ingin difungsikan sebagai air minum.

Kebutuhan air siap minum agaknya menjadi sorotan beberapa kalangan. Akhir-akhir ini pun muncul beberapa alat teknologi yang memberikan iming-iming kemudahan penyajian air minum. “Sudah banyak produk saringan membran di pasaran,” ungkap spesialis sanitary engineering ini. Baik jenis polimer maupun keramik, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan.

Diakui Wahyono, jenis saringan membran yang ada di pasaran acapkali membutuhkan tekanan yang tinggi. Entah dalam prosesnya maupun sistem pembersihan melalui pencucian balik. “Masyarakat butuh saringan air yang dapat digunakan kontinu tanpa interupsi,” ujar lulusan Catholic University of Leuven, Belgium.

Memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, akhirnya Wahyono melakukan inovasi teknologi pengolahan air baku menjadi air minum secara individual atau komunal dengan konsep handal. “Penyaringan air ini melalui saringan keramik dengan tekanan kerja minimum tujuh meter kolom air,” jelasnya sembari tersenyum.

Lebih detail Wahyono memaparkan saringan yang baru saja mendapat hak paten. “Saringan ini dicetak dengan sistem cetakan basah ataupun kering,” tuturnya. Ia juga menjelaskan bahwa sistem cetakannya memiliki komposisi bahan baku keramik, pasir dan bahan organik serta air. Mudahnya, cetakan ini dikeringkan hanya lewat angin-anginan saja tanpa sinar matahari sebelum dibakar di atas tungku bersuhu seribu derajat celcius.

“Efisiensi pemisahan kekeruhan dan bakteri golongan Coli bisa mencapai 96 persen,” jelasnya. Sedangkan, untuk warna dan kadar garam, masing-masing bisa mencapai 45 persen dan 60 persen. Ini memang keunggulan saringan yang mampu menjadikan air PDAM atau air sumur itu siap minum.

Untuk air sungai memang bisa digunakan saringan ini. Nmaun, butuh penyaringan bertingkat. Pasalnya, kandungan polutannya memang cukup tinggi. “Saringan ini memang bisa digunakan untuk air jenis apapun,” tandas Wahyono lagi.

Kelebihan lain dari saringan ini adalah pada sistem pencucian balik. Tidak dapat dipungkiri, semakin lama proses penggunaan, maka semakin berkurang kapasitas penyaringan. Pada dasarnya, permukaan paling luar dari keramik ini memang akan mengakumulasi bahan pencemar seperti bahan organik, kekeruhan, dan warna. Untuk itulah, pencucian saringan menjadi hal yang wajib ada.

Jika kotoran sudah mengumpul, maka saringan akan mencuci dengan sendirinya. Sistem pencucian ini memang dirancang khusus menggunakan perpaduan alat pembersih dan spons yang melekat pada lubang. "Alat ini bergerak dengan tekanan hidrolis yang masuk ke saringan,” tambah Wahyono.

Saringan temuannya ini baru diujicobakan untuk air PDAM di jurusan Teknik Lingkungan. Untuk rencana kedepan, alat ini ingin diproduksi massal. “Saya ingin semua lapisan masyarakat bisa menikmati air siap minum dengan harga terjangkau,” harap Wahyono. (esy/nrf)

Berita Terkait