Perjuangan selama hampir enam bulan sebelum mengikuti kompetisi, berbuah prestasi manis. Bermodalkan semangat dan tekad mewujudkan mimpi go international yang sempat tertunda tahun lalu, PSM ITS pun mengikuti kompetisi paduan suara internasional di tahun kepengurusan baru.
Busan Choral Festival Competition adalah kompetisi yang coba mereka ikuti. Bertepatan dengan Dies Natalies ITS, (10/11) lalu, tim yang bertolak ke Busan mewakili ITS ini, membawakan lima lagu untuk dua kategori dari tiga kategori yang ada, yakni clasically mixed choir, folklore, dan equal. “ Kami hanya mengikuti lomba untuk kategori clasically mixed choir dan folklore,†ujar Safitri, Ketua PSM ITS saat ini.
Disebutkan Safitri, lagu-lagu klasik yang mereka bawakan antara lain Zefiro Torna, Water Night, O’vel’ass, Nachtwache 1 & 2, dan Double, Double Toil and Trouble. Sedangkan lima lagu etnik asli Indonesia yang berkesempatan dibawakan adalah Ugo-Ugo, Ahtoy Porosh, Janger, Cublak-Cublak Suweng, dan Marencong-Rencong.
Diakui Safitri, tim yang terdiri dari 43 orang tersebut tak hanya menampilkan seni vokal melainkan seni kostum sekaligus koreografi yang apik. Meski sempat mengubah konsep kostum yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, tim PSM ITS tampil maksimal. “Setelah melihat lighting panggung, kami menganggap, warna kostum kami ternyata tidak cocok, †tutur Safitri. Karena alasan itulah, berbagai ide kreatif pun muncul untuk sedikit mengakali soal kostum tersebut.
Sementara dari segi koreografi, tim PSM ITS menggabungkan karya koreografer dengan hasil kreasi sendiri. Tak heran, usai tampil, tim PSM ITS mendapatkan apresiasi dari penonton. “Sampai-sampai tepuk tangannya lama sekali,†tutur Safitri, mahasiswa angkatan 2008 Teknik Kelautan ini sembari tersenyum.
Meski mengaku sempat minder melihat rival 42 peserta dari empat belas negara lainnya, tim PSM ITS tetap optimis. Akhirnya, setelah mengikuti kompetisi tanggal 11 dan festival di hari berikutnya, tibalah saat pengumuman pemenang. â€Alhamdulillah, kami mendapatkan dua emas,†ujar Safitri. Dari perlombaan tersebut, tim PSM ITS mendapatkan hadiah sebesar 50 ribu dolar untuk satu medali emas. â€Pencapaian yang besar, butuh pengorbanan besar pula. Tapi satu hal penting yang perlu diingat adalah tidak boleh sombong,†pungkasnya. (fi/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan