Sejak kecil, Ansar sudah berlatih untuk hidup mandiri. Ayahnya meninggal dunia sejak ia masih duduk di bangku SMP. Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Ir Abdul Halim dan Dra Hamdana Saleh ini pun harus mencari beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi.
Berbekal rekam jejaknya yang selalu menjadi bintang kelas sejak SD hingga SMA, alumni SMAN 1 Sinjai ini berhasil mendapatkan beasiswa dari Sampoerna Foundation (SF). Hal itu semakin membulatkan keberaniannya untuk merantau ke Surabaya walaupun tanpa sanak saudara. Hari-hari pertama di Surabaya ia sempat merasa sulit beradaptasi dengan cuacanya. "Wah panas ya, bahkan malam pun juga begitu," kenangnya.
Motivasi kuat lah yang membuat pemilik IPK 3,50 ini mampu bertahan."Sebagai anak rantau, saya pengen datang ke Surabaya ini nggak sia-sia. Saya ingin dapat berbuat lebih dari orang lain," katanya. Di jurusan Teknik Elektro, ia memilih untuk menekuni Telekomunikasi dan Multimedia.
Selain sibuk dengan kuliahnya, Ansar juga aktif di beberapa kegiatan organisasi. Tercatat ia merupakan salah seorang pemandu LKMM, Kadep Pendidikan dan Kesejahteraan Mahasiswa Hima Tektro, dan beberapa kegiatan dari SF. Beberapa waktu lalu dia juga menggagas berdirinya English Club di Jurusan Teknik Elektro, "Yah kebetulan kelompok debat Bahasa Inggris saya kemarin menang di kontes debat BEM FTI," tambahnya.
Mimpi-mimpi Ansar
Keikutsertaannya pada Mawapres ITS tak lepas dari salah satu mimpinya. Ia begitu terinspirasi seorang Mawapres Nasional, Danang Ambar Prabowoyang sukses karena kekuatan mimpi. Ansar pun mengikuti jejak Danang yang menuliskan mimpi-mimpinya pada selembar kertas. Salah satu dari 65 mimpi yang ia tulis adalah menjadi mawapres jurusan dan ITS. "Alhamdulillah ya, keduanya bisa terwujud," ungkapnya.
Bermodal karya tulis, pengalaman berorganisasi, dan kepiawaiannya dalam berbahasa Inggris, Ansar mendaftarkan diri pada pemilihan Mawapres. Mahasiswa yang bermimpi untuk melanjutkan studi S2 di bidang manajemen di luar negeri ini membawa karya tulis berjudul Sistem Navigasi Terpadu untuk Pencegahan Illegal Fishing dan Optimasi Hasil Penangkapan Ikan.
Dengan karya itu pula, ia sedang merajut asa untuk mewujudkan satu mimpinya yang lain, mempersembahkan emas untuk ITS di PIMNAS. "Doakan saja PKM GT saya bersama teman-teman itu lolos dan mendapat medali," harapnya.
Satu mimpi besarnya yang lain adalah menerbitkan sebuah buku. Buku yang ia tulis masih seputar tentang pengalaman pribadinya selama ini. "Sekarang sih masih baru sekitar separuh jalan, yah paling nggak tahun ini bisa selesai dulu," jawabnya malu-malu. (ian/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung