Selama merampungkan studi S1 nya, Memey memang dikenal aktif dalam beberapa kepengurusan organisasi. Diantaranya BEM FMIPA diamana wanita kelahiran 14 Mei 1988 ini menjabat sebagai Menristek 2008/2009, BEM ITS sebagai anggota Badan Koordinasi (BAKOR) Pemandu, Lembaga Training Mahasiswa (LENTERA) sebagai pemandu, dan juga Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang ia dipercaya menjadi Ketua Pengawas hingga detik ini. “Saya bukan tipe mahasiswa yang Study Oriented, karena bagi saya yang namanya berprestasi itu tidak hanya terpaku pada bidang akademik saja, tapi juga bidang social dan masyarakat,†terang peraih Indeks Prestatif Kumulatif 3.59 ini.
Banyak pengalaman yang Memey dapatkan dari organisasi-organisasi yang ia geluti. Mulai dari menggagas MIPA CLUB dengan mewujudkan program Sains for Kids, yakni program Sains untuk murid sekolah dasar, sampai keliling dari satu kota ke kota lainnya untuk menjadi pemandu pelatihan. Teutama bergabungnya Memey dalam LENTERA. Ia mengaku disana ia menemukan dunianya.“Bagi saya memandu bukan sebagi kewajiban, akan tetapi hiburan,†ungkap Putri dari pasangan Moh Hasyim dan Suprihati ini.
Kegemarannya akan organisasi yang sudah ia mulai sejak SMP ini sedikit banyak melatih Memey untuk mendiri dan survive. Sejak masih menyandang status sebagai maba, mahasiswi asal Trenggalek ini bahkan sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri selama di Surabaya. Dari pekerjaan melakukan survey untuk perusahaan, melakoni jasa entry data untuk konsultan, juga dari kegiatan memandu dari organisasi Lentera yang ia ikuti. Sampai sekarang, wanita yang bercita-cita ingin kuliah di Jepang ini masih terikat kontrak dengan salah satu perusahaan teh botol untuk melakukan survey konsumen.
Selain aktif berorgainisasi, wanita yang pernah menjabat sebagi staf PSDM FOSIS (Forum Studi Islam Statistika) ini ternyata juga piawai dalam menuangkan ide-ide briliannya melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Terbukti dua proposal yang ia ajukan berhasil lolos dan di didanai Ditjen Pendidikan Tinggi (DIKTI). Proposal pertama tentang wirausaha shampo herbal daun waru lolos di tahun 2008. sedangkan di tahun ini, Memey membuat penelitian tentang Pemodelan Angka Kejadian Penyakit Infeksi Tuberkulosis Paru (TB paru) di Indonesia dengan Pendekatan Mars (Multivariate Adaptive Regression Spline).
PKMP inilah yang juga ia jadikan Tugas Akhirnya. Dengan bimbingan Sri Pingit Wulandari MSi dan Suhartono Msi, Memey mengaku ide riset ini terinspirasi oleh penduduk daerah asalnya, Trenggalek yang kerap terserang TB.
“Saya termotifassi untuk mengurangi endemi TBC yang kini mewabah di Indonesia. Dengan mengambil sampel dari Papua Barat, kemudian saya olah untuk ditemukan sebabnya dan bisa diterapkan di seluruh Indonesia,“tuturnya. Permodelan MARS tersebut difungsikan untuk mendeteksi faktor–faktor penyebab TBC pada penderita, sehingga bisa ditangani secara cepat dan tepat. Misalnya minuman keras, rokok, iodine, dan pangawet makanan. (fz/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung