Adalah Nirwan, mahasiswa elektro yang punya daya inisiatif dan berdedikasi tinggi untuk mengajak dua sahabatnya bergabung dalam timnya. Kata Nirwan, jauh hari sebelum mendapat ide yang spektakuler, diam-diam dia sudah mendaftarkan dua sahabat asramanya yang merupakan peserta PPSDMS Nurul Fikri itu.
Ketika Arief dan Yoga diberitahu, bukan pujian yang Nirwan dapatkan. Ketua bidang multimedia Media Informasi BEM ITS itu malah mendapatkan lebih dari apa yang diharapkan. “Mereka berdua malah merasa tertantang dan ingin segera menyelesaikan misi untuk menelurkan ide kreatif mereka,†ujar lelaki asal gresik itu.
Inti dari ide kreatif mereka adalah memanfaatkan komunitas terbesar, khususnya di Indonesia. Ia menjelaskan, komunitas di Indonesia sangatlah beragam, mulai dari punk sampai underground. Namun, di tengah majemuknya komunitas pasti ada beberapa komunitas terbesarnya. "Nah, merekalah mangsa empuk kita,†tukas Irwan.
Komunitas terbesar di Indonesia menurut data yang diperoleh Nirwan adalah komunitas muslim. Menyusul di posisi runner up ada komunitas pelajar, kemudian diikuti dengan maniak game, atau biasa disebut gamers.
Ide yang mereka tawarkan adalah menambahkan paket tertentu untuk masing-masing kategori komunitas. Misal, untuk komunitas muslim bisa dilengkapi dengan penawaran UBUNTU Islamic Edition yang biasa dikenal dengan Linux Sabili. Selain itu, diselipkan pula DVD yang berisi software-software Islam dan murotal Alquran di dalamnya.
Untuk komunitas pelajar, bisa kita masukkan software-software yang menunjang pembelajaran mereka. DVD berisi e-book mahal juga menjadi iming-iming menarik bagi mahasiswa. “E-book mahal yang dicantumkan tentunya sangat membantu pelajar, apalagi yang berkantong tipis,†imbuhnya.
Kalau notebook bagi komunitas gamers, sudah jelas kalau yang ditawarkan adalah game-game berkelas. Selain itu, spesifikasi masing-masing notebook untuk setiap kategori juga sudah disesuaikan. “Ide kami memang simpel, namun mengena,†cetusnya merendah.
Selain ide memanfaatkan komunitas terbesar Indonesia dengan paket-paket yang menggiurkan. Ada satu lagi ide keren yang mereka tawarkan. Nirwan menamakannya ide simbolik, yaitu ide untuk menciptakan laptop dalam berbagai warna sesuai dengan bendera negaranya.
Laptop untuk mangsa pasar di Indonesia diberi pilihan warna merah putih. “Ide ini kayaknya sepele. Namun, secara tidak langsung akan menumbuhkan nasionalisme penggunanya. Kebanggaan tersendiri juga pasti tercipata dengan menenteng bendera kebangsaannya,†jelasnya.
Untuk memenangkan itu semua, tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Apalagi ditambah kesibukan mereka yang begitu padat. Nirwan juga aktivis dakwah di jurusannya. Sedangkan kedua sahabatnya adalah Ketua Himpunan Mahasiswa (Kahima) di jurusannya masing-masing.
Arief Marsetyo Putro adalah sosok Kahima yang santun di Jurusan Teknik Kelautan, sedangkan Yoga Amersya Fitra adalah Kahima intelek Teknik Informatika. Belum lagi kesibukan mereka di luar kampus, apalagi ketiganya adalah penghuni asrama kepemimpinan PPSDMS Nurul Fikri dengan segudang aktivitasnya.
Namun, akhirnya mereka pun dapat pulang dari kompetisi dengan membawa tiga notebook berspesifikasi canggih, uang tunai sebesar Rp 4.000.000 serta sertifikat kebanggaan untuk pribadi dan akademika. “Tentunya hal ini tidak terlepas dari kehendak Allah YME, serta dukungan orang-orang terdekat di sekitar kami,†pungkas Nirwani. (niv/nrf)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung