Globalisasi perdagangan menimbulkan persaingan pasar yang semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku usaha harus dapat meningkatkan daya saingnya. Industri alas kaki merupakan salah satu industri yang mempunyai prospek ekspor cukup besar. Sedangkan salah satu faktor untuk meningkatkan daya saing adalah kemampuan untuk menciptakan desain yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan memenuhi standar persyaratan. Hal inilah yang mendorong Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Republik Indonesia untuk mengadakan lomba desain sepatu tersebut.
Lomba desain sepatu ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu sepatu casual, sport, dan sandal. Dari ketiga kategori tersebut, ditetapkanlah Marsya Glyciena L.F dan timnya menjadi juara satu untuk kategori sepatu sport, sedangkan Intan Cheria Septanti sebagai runner up untuk kategori sepatu sandal, Jumat (4/12).
"Kami benar-benar tidak menyangka kalau kami akan jadi pemenang. Dengan segala cerita unik menggelitik dibalik proses konseptual, kami merasa ini benar-benar anugerah Tuhan yang maha kuasa," ungkap Marsya.
Mahasiswa Despro angkatan 2007 ini pun mengungkapkan semua perjuangannya selama kompetisi tersebut. "Seperti biasa, mahasiswa Despro dengan segala kesibukan tugas kuliahnya bakalan ngerjain sesuatu kalau mendekati deadline. Begitu pula dengan lomba ini," ujarnya kalem. Selain tugas kuliah, beberapa kesibukan di tempat lain pun menjadi kendala utama. "Bahkan untuk sekedar kumpul satu tim itu pun susah banget. Akhirnya kami hanya berhasil mengirim satu dari tiga konsep yang sudah direncanakan," imbuhnya.
Perjuangan itu ternyata baru saja dimulai. "Kami berhasil menyelesaikan satu desain pada hari terakhir pengumpulan. Kami pun harus mengejar waktu untuk menyetornya ke Sidoarjo sebelum jam malam," ungkapnya.
Naas memang, sesampainya di sana kantor pengumpulan konsep sudah sepi. Akhirnya mereka menyelipkan amplop berisi konsep ke dalam kantor melalui jendela yang sedikit terbuka.
Setelah pengumpulan konsep yang penuh perjuangan, mereka sadar kalau konsep dalam amplop itu belumlah lengkap. Ternyata hardcopy desain belum terlampir di dalam amplop dan mereka menyadarinya. Sebelumnya, berjam-jam mereka sudah mencari tempat percetakan, namun sia-sia. Justru, karena hal itu mereka telat mengumpulkannya.
"Gak apalah, yang penting kita sudah mengirimnya melalui email dan dalam bentuk CD. Tenang aja, desain kita keren kok," ujar Suryan Musthofa EPW, salah seorang tim Marsya, ketika menghibur teman-temannya saat itu.
Lucunya, waktu pengumuman pemenang, Marsya tidak tahu kalau timnya juara satu. Bahkan ketika diberitahu temannya di kampus, mereka kira hanya bualan. "Alhamdulillah, tidak disangka, perjuangan kami tidak sia-sia. Pengorbanan kami meninggalkan beberapa jam kuliah untuk merealisasikan desain sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo akhirnya membuahkan hasil," ungkap Marsya penuh syukur.
Menjadi juara lomba desain sepatu 2009 kategori sport memang layak mereka sandang. Bagaimana tidak, Marsya Glyciena LF, Suryan Musthafa EPW, dan Rendra Firdaus merupakan potret mahasiswa Despro teladan dan ber-IP tinggi. Selain itu, Marsya sendiri merupakan atlet tenis lapangan yang sudah sering menjuarai kompetisi olahraga ini sejak SD. Sedangkan Ryan merupakan pemain futsal dan menyukai sepak bola sejak kecil.
"Kami memang sudah berencana ingin mendirikan instansi desain yang berbasis sport sejak masih maba dulu. Oleh sebab itu, saya pun langsung menantang dua sahabat saya itu untuk berpartisipasi ketika ada lomba desain sepatu sport," ungkap Marsya penuh semangat. Marsya dan Ryan mempunyai mimpi bahwa Indonesia akan memiliki suatu branding produk olahraga sekelas Nike di masa depan.
Prestasi tersebut mungkin bisa dijadikan sebagai batu pijakan menggapai mimpinya. Karena lomba desain sepatu ini bekerja sama dengan Indonesian Footwear Service Center (IFSC). IFSC sendiri merupakan bentuk nyata proyek kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Italia yang fokus pada pengembangan industri alas kaki kedua negara. Dengan kerjasama tersebut, diharapkan mampu membangkitkan gairah Indonesia dalam era industri kreatif dunia. (niv/mtb)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung