ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
30 Juli 2009, 16:07

Gagas PKM, Ditawari Jadi Produser TV

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ide PKM mereka adalah permainan tradisional bentengan. Bentengan merupakan solusi yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan softskill di dunia kerja. Maklumlah, pendidikan di Indonesia lebih banyak memberikan kemampuan hardskill dibanding softskill. Bentengan mengandung dua belas softskill dari dua puluh softskill yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Karena itu, kelompok yang beranggotakan Zia, M Faisol Anwar, Febriyan Harmansyah, dan Ahmad Ferdiansyah ini mengambil tema tersebut.

Usaha mereka pun membuahkan hasil. Tim ini berhasil menyabet emas dengan menyandang gelar Juara I PKM bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM) kategori poster. Menurut mereka, hal itu disebabkan mereka bisa menjelaskan poster mereka satu persatu. Mereka dapat menjelaskan bagian poster mereka, baik bagan maupun warna.

Poster mereka memang terlihat unik dibanding peserta lain. Pada alur pengerjaan PKM, mereka menyusunnya secara vertikal, dari bawah ke atas. Warna poster pun dibuat semakin ke atas semakin cerah. Pengaturan tersebut bukannya tanpa alasan, mereka ingin menunjukkan filosofi yang terdapat dalam karya mereka lewat poster. “Warna dan alur menceritakan bahwa setelah diberikan training, peserta diharapkan mendapat pencerahan sehingga softskillnya meningkat,” ungkap Faisol, salah satu anggota.

Teknisnya, bentengan tersebut dimainkan setidaknya oleh enam hingga delapan orang untuk satu tim benteng. Tak hanya mengadopsi bentengan, tim ini juga memasukkan unsur permainan lain seperti catur. Ada yang bertindak sebagai raja, menteri, dan sisanya merupakan prajurit.

Gagasan permainan yang mempunyai sasaran anak SD ini awalnya direalisasikan ke dalam acara Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEKK). Kala itu, HIMATEKK berinisiatif mengadakan lomba bentengan untuk anak SD. Acara mereka pun berhasil menarik perhatian berbagai media cetak hingga elektronik.

Berbagai tawaran siap menyambut mereka. Diantaranya adalah tawaran mengagas bentengan untuk acara anak di Trans TV. Tak hanya itu, mereka juga mendapat tawaran dari alumni untuk mempresentasikan di depan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Rencananya, bentengan akan diintegrasikan di dalam kurikulum. “Menurut riset kami, bentengan dapat memenuhi kebutuhan pelajaran Penjaskes,” tutur Febriyan, salah satu anggota. (nrf/han)

Berita Terkait