ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
11 Oktober 2008, 19:10

Aktif Organisasi Tak Halangi IP Tinggi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Selain sukses dalam akademik, Indah juga seorang aktivis kampus tulen. Ia pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Teknik Industri serta Kajian Jurusan. Sejak tahun kedua kuliah pun ia dipercaya menjadi asisten lab Pengembangan Sistem dan Manajemen Industri. Terakhir, Indah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa tahun 2007/2008 setelah periode sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Ristek. Bahkan semester ini Indah sudah tercatat sebagai penerima beasiswa S2 Teknik Industri ITS untuk keahlian Supply Chain Management.

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku sudah menyukai dunia organisasi sejak masih bersekolah. Semasa SMA Indah pernah menjabat menjadi Ketua Palang Merah Remaja di sekolahnya. Menurut mahasiswa kelahiran 11 September 1986 ini motivasi utamanya bergabung dengan berbagai organisasi ini adalah untuk mendapatkan ilmu baru dan meningkatkan soft skill yang dimilikinya. Tidak seperti SMA, kuliah memiliki jadwal yang tidak rutin, karena itu Indah berpikir untuk mengisinya dengan kegiatan lain seperti ikut berbagai macam organisasi. “Selain itu saya juga ingin memberikan sebuah kontribusi untuk ITS,” sebutnya.

Rumahnya yang di Waru juga tidak menghalangi Indah untuk terus aktif di berbagai organisasi tanpa mengesampingkan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Walaupun kadang kesibukannya menuntut untuk menempuh perjalanan yang cukup jauh. Indah memiliki pandangan tersendiri mengenai hal ini, menurutnya semua konsekuensi yang muncul harus dihadapi karena merupakan bagian dari tanggung jawab kita memilih untuk aktif di organisasi tersebut. Benturan waktu antara perkuliahan dengan organisasi juga hal yang biasa. Indah menyebut kekuatan networkinglah yang membantunya selama ini. “Kalau ada apa-apa, ada teman baik yang selalu siap untuk memberikan pengertian kepada yang lain akan kesibukan kita,” ujarnya. Indah juga selalu berusaha menyiapkan plan B saat tanggung jawabnya sebagai mahasiswa berbenturan dengan tanggung jawabnya di organisasi.

Peringkat 2 Mawapres tingkat fakultas Teknologi Industri 2007 ini juga menyebut every journey begin with one step sebagai mottonya selama ini. “Langkah pertama selalu jadi yang paling susah, karena itu saya selalu berusaha untuk berani melangkahkan kaki,” cetusnya menutup pembicaraan.(tyz/ap)

Berita Terkait