Seiring dengan semakin berkembangnya era industrialisasi, semakin meningkat pula limbah industri yang dihasilkan. Bahkan, meter kubik limbah tidak melalui proses pengolahan melainkan langsung dibuang ke lingkungan sekitar.
Untuk itulah, perlu teknologi tepat guna sebagai solusinya. Karena dewasa ini pencemaran lingkungan kian menjadi masalah krusial di masyarakat maupun pihak pemerintah.
Salah satu pengolahan limbah disampaikan oleh Prof. D. J. Lee. Professor dari Taiwan ini mempresentasikan malakalah ilmiahnya dengan judul "Status Current and Perspective Sludge Management". Dijelaskannya, sludge merupakan salah satu dari jenis limbah yang dihasilkan oleh industri pelapisan logam berat dengan presipitas (daya serap) yang tinggi serta mengandung radioaktif yang bisa berbahaya atau "hazardous waste". "Mengingat hal tersebut, limbah sludge membutuhkan penangan yang sangat khusus dalam proses pengolahannya," ujar Lee di Seminar Nasional, Jum’at (5/3).
Profesor dari negeri ginseng ini juga menawarkan penanganan limbah sludge, yang meliputi pengkondisian aerasi pipa limbah dengan tekanan tinggi, pretreatmen dalam stabilisasi sludge dalam tong penampungan primer yang dilanjutkan dengan filtrasi sludge dalam tong penampungan sekunder. "Dilanjutkan dengan Dewatering dan Drying, akhirnya limbah aman untuk dibuang ke lingkungan," ujar pengajar dari National Taiwan University ini dengan tegas.
Hal senada juga disampaikan oleh Prof. J. C. Liu, namun bedanya Liu menyinggung persoalan limbah industri hasil sampingan dari pengolahan ikan. Ini dikemukan dalam presentasi ilmiahnya dengan judul "Pretreatment of Fisheries Market Wastewater", yakni dengan memanfaatkan alih teknologi DAF (Dissolved Air Flotation) dan MF (Microfiltration). Menurut pengajar National Chio Tung University ini, "aplikasi teknologi DAF dan MF sangat signifikan mampu menurunkan bahaya air yang telah tercemar. Ini bisa menormalkan pH air sampai 6,72 hingga 7,09."
Sebenarnya dalam kesempatan ini ada tiga pembicara yang memang secara khusus diundang untuk memberikan pengetahuan tentang pengolahan limbah. Satunya lagi yakni C.F Lin dari National Taiwan University of Science and Technology . Ketiga professor tesebut diprakasi oleh Jurusan Teknik Lingkungan dan Teknik Kimia.
Sementara itu, Dr. Sri Rahma A, M.Eng, Ketua Panitia Seminar Nasional, mengungkap bahwa tujuan dari seminar yang bertema "Teknologi Pengolahan Limbah industri Terkini (On Research Industrial Waste Treatment Technology)."Kami (T.Lingkungan ITS,red) perlu menyajikan dari hasil perkembangan teknologi dalam menangani limbah industri," ujarnya. (mut/rom)
Kampus ITS, ITS News — Memasuki tahun kedua penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK), Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Opini – Seiring berkembangnya teknologi, sajian komunikasi seni saat ini tidak lagi hanya muncul dalam ruang waktu
Kampus ITS, ITS News — Usaha pengurangan energi dalam pembuatan dan pengoperasian bangunan tidak luput dari mata para arsitek.
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Halal Bihalal bersama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)