ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
13 Agustus 2017, 13:08

ASG ITS Jawab Tantangan Inovasi Terbarukan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Para mahasiswa inovatif tersebut ialah Aqidatul Izzah, Dimas Agus Aditya, Yunita Kholidaziah Arifiana, Aditya Setiadi Putra, dan Natsir Hidayat Pratomo. Kelima mahasiswa tersebut berasal dari departemen yang berbeda yakni Departemen Teknik Instrumentasi, Teknik Fisika, dan Teknik Elektro.

Alat ini menggabungkan dua sumber listrik yaitu sumber energi dari sel surya dan PT PLN. Penggabungan kedua sumber listrik ini berguna untuk mengurangi biaya operasional dari PT PLN. Aqidatul Izzah, ketua tim yang akrab disapa Izzah ini menjelaskan, ASG bekerja menggunakan sistem penambahan rangkaian summing amplifier sebagai inovasi energi terbarukan. 
Sistem penambahan summing amplifier ini dikontrol secara otomatis berdasarkan kapasitas baterai serta daya maksimal beban berbasis micro controller. Lebih lanjut, Izzah memaparkan bahwa sistem akan berjalan secara otomatis apabila beban yang dihasilkan, lebih besar daripada tegangan yang dihasilkan oleh sel surya (fotovoltaik). Dengan begitu maka akan tersambunng secara otomatis dengan PLN.
"Nah ketika mengambil tegangan dari PT PLN yang arusnya adalah alternating current (AC), maka akan diturunkan dan diubah ke arus direct current (DC) oleh rectifier. Karena disini kami menggunakan arus DC-DC, bukan AC-AC" jelasnya.
Alat yang dikerjakan selama lima bulan ini, bekerja dari fotovoltaik yang menghasilkan suatu tegangan. Tegangan tersebut akan dikontrol oleh Solar Charger Controller.  Solar Charger Controller memiliki tiga kabel. Satu kabel akan tersambung ke fotovoltaik, satu kabel lagi tersambung ke baterai, dan lainnya akan tersambung ke beban. 
Setelah itu, keluaran dari kabel yang tersambung tersebut akan melalui beberapa proses hingga proses inverter. "Inverter yang digunakan pada ASG ini memiliki efisiensi keberfungsian hingga 70 persen," terangnya.
Ketika serangkaian prosesnya rampung, alat ini mampu menghidupkan berbagai macam alat rumah tangga. Contohnya adalah lampu, kipas angin, charger laptop, charger handphone, dan lain sebagainya.
Disamping itu, alat dibawah bimbingan Dr Ir Purwadi Agus Darwito ini pun telah mendapat penawaran untuk dipasarkan, oleh salah satu industri tanah air. Kedepannya, Izzah dan tim berencana untuk mengembangkan alat ini agar jauh lebih baik. "Terutama dalam penambahan sumbernya," ujarnya.
Di akhir percakapan dengan ITS Online, Izzah berharap agar seluruh mahasiswa menjadi lebih peka terhadap segala kebutuhan Negeri ini. Khususnya energi, yang saat ini menjadi perhatian khusus di Indonesia. (mir/dza)

Berita Terkait