Pencapaian dalam kompetisi bergengsi besutan Kementrian Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang digelar pada 14-17 Mei 2017 di Semarang ini diakui Koordinator ON MIPA ITS Dr rer nat Bintoro Anang Subagyo diatas ekspektasi tim ITS. "Untuk ON MIPA 2017, delegasi ITS sendiri hanya menargetkan medali perak tetapi puji syukur kami berhasil memboyong emas," tutur Bintoro, sapaan akrabnya.
Dosen Departemen Fisika ini menambahkan, medali emas pertama ITS dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini dipersembahkan oleh Alexander Sachio dari bidang biologi.
Selain itu, ITS juga meraih dua perunggu untuk Kimia atas nama Agung Bagus Pambudi dan Gilbert, satu perunggu Fisika atas nama Naura Assyifa Salma dan satu gelar terhormat (peringkat empat, red) yang diraih Dimaz Wisnu Adiprada dari bidang matematika.
Peningkatan prestasi dibandingkan tahun lalu ini, diakui Bintoro tidak lepas dari strategi baru yang diterapkan mulai tahun ini. "Selain pembinaan sejak lima bulan lalu, tahun ini kami juga mengadakan pembekalan inap selama 24 jam penuh ," tambah pria kelahiran Klaten 38 tahun silam ini.
Pembinaan ini dinilai efektif untuk mengurangi tekanan delegasi ITS. "Pembekalan inap yang dilaksanakan dua hari sebelum lomba hingga sehari sebelumnya ini rupanya berhasil meningkatkan kepercayaan diri para peserta," imbuh pria berkacamata tersebut.
Prestasi yang terus meningkat selama tiga tahun belakang menjadikan ITS semakin optimis untuk menjadi yang terbaik di ON MIPA. Untuk itu, ITS menargetkan 60 persen delegasinya lolos seleksi regional dan 50 persen perwakilan dari setiap bidang membawa pulang predikat.
Demi memuluskan rencana, Bintoro mengatakan bahwa seleksi ON MIPA 2018 rencananya dilaksanakan mulai september nanti. "Selain itu, kami juga berencana membentuk komunitas sains dalam waktu dekat. Sehingga pembinaan tidak hanya dilaksanakan saat akan ada perlombaan saja,"pungkasnya. (lys/van)