ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
18 Mei 2017, 14:05

Kemenristekdikti Bagikan Tips Publikasi pada ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Munawir Sadzali menyampaikan beberapa standar yang harus dimiliki humas dalam melakukan tugasnya. Humas harus memahami benar tentang materi yang akan diberitakan, harus selektif dalam memilih berita, serta harus memahami audience.

Selanjutnya terkait koordinasi antara Kemenristekdikti dengan ITS, pria yang akrab disapa Awi ini menyampaikan bahwa sifatnya mengarah pada bentuk kemitraan. "Koordinasinya baik, meskipun tanpa ada struktur fisiknya. Selama ini, sinergi yang baik terus dibangun dengan tujuan meningkatkan kompetensi SDM pada kedua belah pihak," terangnya kepada ITS Online.
Dalam lingkup Kemenristekdikti sendiri, Awi mengatakan ada lima pesan presiden yang harus diterapkan oleh pihak kehumasan. "Harus aktif berkommunikasi kepada rakyat, harus mempunyai kendali terhadap isu publik, harus mampu menjelaskan isu secara terbuka, tidak mengemukakan ego sektoral, serta harus mampu mendorong keterlibatan publik," ungkapnya.
Selain itu, humas juga harus mampu memberikan klarifikasi terhadap isu internal kepada publik dengan cepat dan tepat. "Cepat respon, tepat respon, menguasai data adalah tiga kunci untuk mengendalikan opini publik," tegasnya.
Selanjutnya, Awi juga membagikan sedikit tips menyikapi berita yang sifatnya negatif. "Dulu saat masih bekerja pada kehumasan Kemenristek, saya sangat jarang menjumpai berita seperti itu. Sekarang ketika Kementerian ini telah berubah menjadi Kemenristekdikti, saya tercengang dengan begitu banyaknya berita negatif yang menghampiri," curhatnya.
Awi mengatakan, humas harus cerdas dalam menyikapi berita negatif semacam ini. "Beberapa berita negatif harus segera ditanggapi agar tidak menyebabkan salah paham, namun ada juga beberapa jenis berita negatif yang apabila ditanggapi justru akan menjadi bola salju yang semakin membesar dampaknya," terangnya.
Untuk jenis berita negatif yang kedua, Awi mengaku diam adalah solusi terbaik yang selama ini dilakukan. "Kadang memang harus didiamkan, efeknya akan surut sendiri nantinya. Kalau ditanggapi justru akan semakin tidak terkendali," tutur Awi.
Selanjutnya, terkait pelaksanaan Seminar Nasional ini Awi menyampaikan apresiasinya kepada ITS. "Biasanya seminar kehumasan hanya dilakukan untuk lingkup internal saja. Saya sangat menghargai inisiatif ITS untuk mengadakan seminar yang mengundang banyak perguruan tinggi lain di Indonesia," terangnya kepada ITS Online. (qi/hil)

Berita Terkait