ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
23 April 2017, 13:04

HMTL Lakukan Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Efektifkah?

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setelah berkali kelai menggelar uji emisi di pusat kota, kali ini, HMTL ITS berpindah lokasi menuju Frontage Road sisi barat Jalan Ahmad Yani, daerah  Surabaya selatan.  "Biasanya dilaksanakan di Balai Kota, Tugu Pahlawan atau Balai Pemuda. Kali ini lokasi ujinya benar-benar berbeda," papar Ardytto Istianto, ketua pelaksana.

Mahasiswa yang akrab disapa Dytto ini menjelaskan sebagaian besar kendaraan bermotor yang mengikuti pengujian berhasil dinyatakan lulus. Hasil ini diperoleh terutama bagi kendaraan berbahan bakar bensin dengan nomor seri baru atau di atas tahun 2010.

Meski begitu, masih ada sejumlah kendaraan yang dinyatakan belum lulus karena memiliki kandungan polutan yang melebihi ambang batas."Sebagaian besar yang belum lulus adalah kendaraan berbahan bakar solar seperti truk ekspedisi atau truk box," ungkapnya.

Dalam uji emisi kali ini, analisa dilakukan untuk mengetahui kandungan karbondioksida dan hidrokarbon dalam gas buang kendaraan. Bagi kendaraan berbahan bakar bensin dan solar, masing-masing memiliki ambang batas yang berbeda. Untuk kendaraan berbahan bakar solar, nilai hidrokarbon maksimum yang diizinkan adalah 700, sedangkan bagi kendaraan berbahan bakar bensin mencapai angka 800 dengan persentase karbondioksida maksimum adalah 4,5 persen.

Namun nilai ambang batas tersebut rupanya tidak berlaku bagi kendaraan-kendaraan dengan nomor seri baru atau keluaran di atas tahun 2010. Nilai ambang yang diterapkan untuk kendaraan ini jauh lebih ketat, bahkan mencapai angka 200 bagi kandungan hidrokarbon dan 2,5 persen bagi persentase karbondioksida.

"Kami memberikan stiker tanda lulus uji bagi semua kendaraan yang lulus. Sedangkan bagi yang belum, kami memberikan edukasi agar para pengendara rajin melakukan servis," lanjut Dytto.

Bukan hanya mahasiswa, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Subagyo Utomo, juga turut terjun langsung dalam mengedukasi pengendara. Tak ketinggalan pula Polretabes Surabaya yang memberikan peringatan kemungkinan tilang apabila di kemudian hari kendaraan tersebut belum lulus uji emisi.

"Kami sangat senang masyarakat Surabaya kooperatif dengan kegiatan ini. Mereka patuh ketika dihentikan polisi dan mau melakukan uji emisi, bukannya kabur begitu saja," terang mahasiswa berkacamata asal Bekasi ini. (arn/ven)

Berita Terkait