Terdapat lomba desain packaging, interior, dan fashion yang mewarnai gelaran ini. Untuk lomba desain packaging, IDEART berkerja sama dengan komunitas GMH. Hasil lomba packaging ini akan digunakan untuk memperbaiki desain kemasan produk kreasi komunitas GMH.
Saat ini GMH sendiri tengah memproduksi keripik samjali dan minuman oseki. "Desain tersebut akan ditujukan untuk packaging produk mereka. Harapannya, desain itu mampu mendongkrak hasil pemasaran GMH," tuturnya.
Untuk desain interior, peserta akan membuat konsep interior bertema ruang bermain anak di tempat umum. Desain bisa berupa interior bandara, stasiun, ataupun rumah sakit. "Fasilitas umum jarang menyediakan space untuk bermain bagi anak anak. Padahal kan penting untuk menghilangkan kebosanan anak anak," ujar Yolanda.
Pada kompetisi desain fashion, Subtema yang didapuk adalah emosi. Masih selaras dengan tema manusia, kompetisi ini menampung karya karya desain fashion bikinan mahasiswa. "Karakter dan emosi manusia juga bisa diekspresikan dalam desain fashion. Selain itu, kompetisi ini paling diminati peserta," terang mahasiswi berkacamata tersebut.
Pada ketiga kompetisi tersebut, akan dipilih masing masing sepuluh karya terbaik untuk dipamerkan pada acara puncak IDE ART. Yolanda berharap, kompetisi ini mampu menginspirasi para mahasiswa serta memberi manfaat bagi masyarakat. (mbi/ven)