ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
22 April 2017, 16:04

Planopolis Jaring Ide untuk Wujudkan Kota Ideal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ketua pelaksana LKTI Hasya Aghnia mengatakan saat ini permasalah permukiman tengah menjadi sorotan dunia, seperti yang dipaparkan dalam Prepcom UN HABITAT III di Surabaya beberapa waktu lalu. "Pleno UN HABITAT menghasilkan resolusi The New Urban Agenda yang diharapkan dapat menjadi acuan permukiman yang layak bagi masyarakat," terangnya.

Berangkat dari hal tersebut,  Hasya merasa harus ada wadah bagi mahasiswa di seluruh Indonesia untuk turut menyumbangkan idenya dalam mengatasi permasalahan permukiman. "LKTI ini berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam berpikir kritis, inovatif dan peka terhadap permasalahan permukiman," tutur mahasiswa angkatan 2014 ini.

Hasya mengaku, pada tahap seleksi awal ada lebih dari 50 abstrak yang diterima oleh panitia. "Dari jumlah tersebut, ada 20 tim yang lolos hingga tahap full paper dan hanya tujuh tim terbaik yang kami undang untuk melakukan presentasi pada tahap final," akunya.

Ditemui oleh ITS Online, salah satu tim asal Universitas Diponegoro (Undip) mengaku sangat bersemangat dalam mengikuti kompetisi ini. Fariz Ramadhan selaku ketua tim mengatakan, ide yang mereka usulkan adalah konsep hunian berupa Rumah  Susun yang dikombinasikan dengan urban farming. "Desain kami memanfaatkan ruang ruang negatif yang tidak terpakai di rumah susun untuk dialokasikan sebagai tempat berkebun," tutur Fariz.

Fariz mengaku, menjadi juara bukanlah hal utama yang Ia tuju. Fariz dan tim menganggap ajang ini sebagai sarana bagi mereka untuk menggagas ide kreatif dan saling berkolaborasi dengan berbagai mahasiswa dari universitas lain. "Senang sekali diberi kesempatan untuk mempresentasikan ide kami, berkunjung ke universitas lain, serta berbagai pengalaman seru lainnya," terang Fariz bersemangat.

Sementara itu, salah satu tim asal ITS juga mengusulkan ide yang tak kalah menarik. Tim yang diketuai oleh Aldinata Rizky Revanda ini menggagas ide berupa rumah susun yang nyaman dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan peti kemas bekas. "Ide ini merupakan alternatif solusi untuk mengatasi masalah hunian khususnya di Kota Surabaya," terangnya saat sesi presentasi.

Hasya berharap, ide ide kreatif dari para peserta dapat benar benar diwujudkan baik dengan dukungan pemerintah maupun swasta. "Sayang sekali bila ide ide yang diusulkan hanya berakhir diatas kertas," pungkasnya.

Usai presentasi, para finalis akan melakukan fieldtrip ke House of Sampoerna Surabaya sembari menunggu hasil penjurian yang akan diumumkan Minggu (23/4) dalam acara penutupan Planopolis 2017. (qi/hil)

Berita Terkait