ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
17 April 2017, 18:04

Mahasiswa ITS Petakan Daerah Rawan Bencana

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Yusuf Syifaurrahman, Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika (HMTG) mengatakan riset itu menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk membaca gelombang bawah tanah. Dalam metode ini, tim departemen riset dan teknologi HMTG dan Geophysical Student Survey Community Operation (GECO) Teknik Geofisika ITS mengidentifikasi ketebalan tanah lunak menggunakan alat microtremor
"Microtremor itu digunakan untuk metode pengukuran pasif, jadi hanya mengandalkan  gelombang bawah tanah saja," ujar Farid Hendra, salah satu mahasiswa yang ikut turun ke lapangan. Alat ini juga bisa untuk mengidentifikasi kerentanan gempa, kecepatan pergeseran tanah, dan ketahanan tanah. 
Dalam prosesnya, microtremor akan diletakkan pada dua puluh dua titik untuk diidentifikasi lapisannya. Namun posisi titik ukur bisa berbeda tergantung medan yang akan dicapai. Setiap pengukuran microtremor selanjutnya diatur untuk beroperasi tergantung kedalaman yang ingin dicapai. Semakin dalam lapisan yang ingin diketahui, semakin lama pula microtremor dijalankan. 
Farid menjelaskan, setelah semua titik selesai diukur data-data tersebut akan dihubungkan secara interpolasi. Data yang keluar dalam bentuk gelombang seismogram nantinya akan diolah menjadi frekuensi natural sehingga dapat dipetakan kondisi ketebalan tanah lunak di daerah survei. Tanah akan dikatakan rawan terhadap longsor ketika suatu lapisan memiliki densitas yang tinggi dengan lapisan diatasnya.
Desa Gelengdowo merupakan daerah yang dikelilingi oleh perbukitan. Akibatnya daerah ini menjadi sangat rawan bencana tanah longsor. Tercatat di tahun 2016 terjadi dua kali tanah longsor di Desa Galengdowo pada bulan Februari dan November. Hingga saat ini, masih terdapat daerah yang belum mempunyai pemetaan daerah rawan bencana di Desa Galengdowo.
Dari kegiatan tersebut, Yusuf berharap penelitian mereka mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. "Semoga kedepan semakin bijak megaplikasikan ilmu di masyarakat," pungkasnya. (mik/ven)

Berita Terkait