Pertandingan telah berjalan sengit sejak peluit panjang dibunyikan. Kedua kubu terlihat sama kuat dengan saling jual-beli serangan. Riuhnya pendukung kedua belah pihak membuat pertandingan final ini menjadi semakin panas.
Pada akhirnya DTM menjadi tim yang berhasil unggul terlebih dahulu pada menit ke-6. Kapten tim, bernomor punggung 7, melakukan shoot jarak jauh yang membuat kaget keeper lawan. Alhasil bola yang meluncur deras tak mampu dicegah untuk merobek jala demits. Skor 1-0 untuk DTM.
Berhasil unggul, DTM pun terlihat bermain lebih tenang. Namun selang tiga menit kemudian petaka menghampiri DTM. Pemain belakang mereka menekel keras striker demits tepat di kotak penalti.
Wasit pun memberikan keputusan yang tepat, tendangan penalti buat demits. Pemain demits bernomor punggung 10, yang ditunjuk sebagai algojo, pun tidak kesulitan menaklukan keeper lawan. Skor kembali imbang 1-1.
Setelah gol penalti tersebut kedua kubu terlihat kesulitan mengembangkan permainannya. Namun pemain DTM bernomor punggung 21 melihat sebuah celah di pertahanan demits. Dengan tenang ia menyarangkan bola pada gawang demits yang membuat skor menjadi 2-1 pada menit ke-17.
Namun lagi-lagi keunggulan tidak bertahan lama. Menit ke-19 pemain demits bernomor punggung 51 berhasil menyamakan kedudukan. Babak pertama pun usai dengan skor sama kuat, 2-2.
Memasuki babak kedua, DTM langsung mengambil alih permainan. Tidak butuh waktu lama, DTM langsung unggul dua gol pada menit ke-5 dan ke-6. Kapten DTM, kembali menunjukkan tajinya dengan mencetak dua gol tersebut sekaligus.
Tiga menit berselang keunggulan DTM bertambah menjadi 5-2 usai pemain bernomor 11 memanfaatkan bola rebound untuk menaklukkan keeper Demits.
Demits sempat menghidupkan asa dalam pertandingan ini. Kesalahan pemain DTM bernomor 21 pada menit ke-14 membuat bola masuk kedalam gawang timnya sendiri. Namun sang pemain lansung membalas kesalahannya tersebut. Berturut-turut pada menit ke-16 dan ke-19 dia berhasil menambah keunggul DTM menjadi 7-3.
Skor pun berakhir sampai peluit panjang dibunyikan. Kemenangan ini sontak dirayakan dengan gegap gempita oleh puluhan supporter DTM yang datang di GOR Pertamina ITS.
Hasil ini seakan menjadi bukti dominasi teknik material di cabang olahraga futsal FOG. Pasalnya tim putri teknik material juga berhasil merengkuh gelar juara pada pertandingan sebelumnya.
Seusai pertandingan, Sipartogi Silalahi, kapten tim sekaligus bintang lapangan dipertandingan ini, merasa puas dengan kemenangan yang diraih timnya. Meski demikian, menurutnya yang terpenting adalah setiap pemain dapat memiliki nilai sportifitas dalam setiap pertandingan.
"Pada akhirnya semua bukan tentang menang atau kalah. Poin terpenting adalah agar ajang ini bisa menjadi pemersatu untuk seluruh pemain" ujar mahasiswa yang juga atlit futsal untuk ITS ini.
Sementara itu pelatih DTM, Ahmad Mudzakkirul Anam, mengaku gembira akan hasil yang diraih oleh anak asuhnya. Menurutnya keyakinan yang tertanam dalam benak seluruh pemainnya telah mengantar mereka melewati semua hambatan hingga menjadi juara.
"Di lapangan, terlihat tim mana yang lebih siap, lebih kuat, dan lebih pantas untuk juara. Memang benar Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. Keyakinan kami kini terjawab sudah," ujar pelatih yang turut berhasil mengantar tim putri DTM merengkuh gelar juara ini. (mik/ven)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan