ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
09 Maret 2017, 14:03

PLN Tantang Mahasiswa ITS Evaluasi Megaproyek 35000 MW

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Program 35000 MW merupakan program pemerintah untuk membangun pembangkit listrik hingga 35000 Megawatt sampai tahun 2019. Program ini bertujuan untuk pemerataan kebutuhan listrik di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Dalam prosesnya, Ir Jumadis Abda MM MEng, Ketua Umum Serikat Pekerja PLN menyatakan, dari total 35000 MW, sebanyak 25000 MW di antaranya akan dibangun oleh swasta. Hal ini menyebabkan PLN hanya mengurusi sebanyak 10000 MW.

"Dominasi listrik swasta ini sangat merugikan PLN," ungkapnya terang-terangan.  Akibat keberadaan Independent Power Producer (IPP) dan klausul yang mewajibkan PLN membeli listrik kWh yang diproduksi IPP, PLN akan berpotensi mengalami kerugian sebesar Rp 140 triliyun per tahun.

Hal tersebut menurut Jumadis bertentangan dengan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33. UUD tersebut menyatakan bahwa penguasaan negara terhadap cabang produksi yang penting dan kekayaan alam (energi dan mineral) dikuasai oleh negara. "Negara harus tetap mendominasi, bukan swasta," tegasnya.

Tak hanya itu, Jumadis mengatakan, baginya angka 35000 MW dirasa berlebihan, karena Indonesia hanya membutuhkan 19700 MW. "Pembangkit yang murah diberhentikan dan yang mahal malah dioperasikan, sehingga biaya pokok produksi PLN jadi naik dan membuat harga listrik lebih mahal," tambah Jumadis.

Sebagai mahasiswa, Jumadis menantang mahasiswa ITS untuk mendorong pemerintah mengimplementasikan UUD terkait pengolahan sumber daya alam secara konsisten.

"Mahasiswa ITS juga harus mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan kedaulatan energi bangsa dengan mengoptimalkan energi yang murah dari bangsa dan untuk bangsa sendiri," pungkasnya penuh harap. (id/mis)

Berita Terkait