Mengangkat tema Seeking Opportunity in Digital Era, Manifest 2017 menghadirkan M. Fadjar Hutomo, Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif dan Rahmat Danu Andika, Head Of Business Partner-Special Project Buka Lapak. Selain itu, ada juga Bayu Skak dan Reza Pahlevi sebagai pembicara.
Bertempat di Balai Pemuda Surabaya, talkshow ini sengaja dikemas santai namun materi tetap dapat tersampaikan dengan baik. "Kalau soal materi, Fadjar Hutomo dan Rahmat Danu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Ditambah lagi, hadirnya Bayu Skak dan Reza Pahlevi diatas panggung membuat suasana semakin mencair," ujar Benua Abdi Pralebda, ketua pelaksana.
Pemilihan tema pun juga menyesuaikan kebutuhan kawula muda, "Sebagai Generasi Z yang notabene melek internet, kita harus pandai mencari peluang-peluang bisnis di era digital seperti ini," imbuh Benua, sapaan akrabnya.
Mengundang para praktisi industri kreatif, Benua berharap generasi muda dapat menyerap materi dengan cepat dan termotivasi untuk menciptakan industri kreatifnya sendiri. "Seperti yang kita ketahui bersama, suatu negara dikatakan maju apabila jumlah wirausahanya minimal 2 persen dari total penduduk," tambahnya.
Selain menghadirkan pembicara-pembicara kompeten, talkshow ini turut dimeriahkan oleh Sadana Agung, komika, Saman Queen MB Band, dan MB Fashion Show. "Kami ingin peserta seakan menghadiri pentas seni tetapi ada banyak ilmu di dalamnya," pungkas mahasiswa asal Jakarta tersebut.
Konsep yang dibilang cukup unik tersebut mendapat sambutan baik dari para peseta. Yuly, peserta asal Universitas Ma’arif Hasyim Latif, mengaku baru kali ini ia menghadiri acara talkshow yang dikemas dengan begitu santai namun ada banyak pelajaran yang dapat diambil.
"Acara ini semakin membuka mata saya tentang banyaknya peluang usaha di dunia digital ini, masalahnya hanya mau atau tidak memanfaatkan saja," ujar mahasiswa tingkat akhir tersebut. (lys/ven)