Berlangsung di halaman Manajemen Bisnis ITS, sebanyak 20 semifinalis Manifest ditantang untuk menyusun strategi terbaik mereka agar dapat memperoleh profit sebanyak-banyaknya dalam permainan yang disebut dengan business race ini. "Tujuannya untuk melatih dan menilai kemampuan peserta dalam berinvestasi di dunia bisnis," terang Zeni Rahmawati, koordinator acara.
Wanita yang akrab disapa Zeni ini menambahkan, permainan ini disusun sedemikian rupa hingga menyerupai kehidupan nyata dalam dunia bisnis. Sebagai awalan, tiap tim yang diumpamakan sebagai suatu perusahaan diberikan modal yang jumlahnya sama besar, setelah itu peserta dibebaskan untuk mengelola modalnya sebaik mungkin.
Agar benar-benar seperti kehidupan nyata,
business race pun dilengkapi dengan delapan pos yang seluruhnya merupakan
prototype dari keadaan sebenarnya. Pertama adalah pos pemerintahan yang berhak mengeluarkan isu/ keadaan terbaru negara tersebut, peserta juga bisa meminjam/menyimpan uang mereka di bank yang telah disediakan.
Layaknya negara pada umumnya, permainan ini juga dilengkapi dengan pos dirjen pajak. "Pos pajak siap memenjarakan peserta yang tidak menaati aturan/terlambat membayar pajak," imbuhnya
Permainan yang telah menghiasi kegiatan Business Camp Manifest sejak dua tahun lalu ini juga dilengkapi beberapa pos dimana peserta dapat melakukan kegiatan jual beli dan menggandakan asetnya. "Ada pos ekspor-impor yang membuka peluang bagi peserta untuk ikut mempersiapkan kebutuhan negara, pos penjualan tanah, pos peternakan, pos gambling dan B-Mart, supermarket yang dapat dimanfaatkan peserta untuk memenuhi kebutuhan bahan mereka,"papar wanita berkerudung tersebut.
Permainan yang berlangsung selama 104 menit itu diproyeksikan menjadi delapan tahun dalam dunia nyata. Ini mengingatkan para peserta bahwa apapun bisa terjadi di dunia bisnis "Dalam bisnis, kejadian yang tidak sesuai ekspektasi adalah hal yang biasa. Oleh karena itu, estimasi yang matang sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan bisnis namun kembali lagi estimasi tanpa eksekusi takkan ada arti," pungkasnya.
Diya Rochima, salah satu peserta, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini " Belajar banyak hal banget dari business race ini, meskipun agak bingung waktu nulis di lembar akuntansi tetapi berkesan sekali," akunya. Selaras dengan Diya, Romi Ilhamsyach peserta asal SMA Negeri 2 Kediri membagikan pengalaman yang sama "Sedikit-sedikit jadi ada gambaran soal dunia bisnis itu seperti apa karena dikemas dalam bentuk simulasi ilmu-ilmu tentang dunia bisnis pun jadi lebih mudah terserap," tandasnya. (lys/ven)