ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
10 Maret 2017, 11:03

Alumni Dorong Mahasiswanya Jawab Tantangan Industri Migas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pria yang juga lulusan Departemen Teknik Fisika ITS angkatan 1982 ini menerangkan bahwa pada dasarnya, tantangan utama industri migas Nasional adalah tentang bagaimana meningkatkan produksi migas dengan cara yang efisien, sehingga terjangkau bagi industri dalam negeri dan masyarakat. "Termasuk di dalamnya adalah bagaimana kita tidak hanya mengambil, namun juga menambah cadangan migas di masa depan," tutur Agoes

Di sinilah, peran seorang Sarjana Teknik Fisika diperlukan, baik menjadi Control Engineer, Material Engineer, Corossion Engineer, dan Maintainance Engineer. "Selain itu, yang tidak banyak diketahui, seorang Sarjana Teknik Fisika dibutuhkan untuk mengisi sektor Piping Engineer," tambah mantan Kepala Divisi Komersialisasi Gas SKK Migas ini.

Piping departement sendiri, lanjut Agoes, merupakan departemen yang bertanggung jawab atas proses perancangan dan analisa terhadap pipa serta komponen-komponennya. "Sektor ini bersinggungan langsung dengan sektor-sektor lainnya. Itulah yang membuat sektor ini membutuhkan teknisi yang serbabisa, yang notabene telah menjadi identitas dan julukan seorang Sarjana Teknik Fisika," ungkap Agoes.

Ditanya mengenai cara untuk memulai karir di Industri Migas, Agoes mengungkapkan bahwa sertifikasi dapat menjadi pilihan yang tepat. "Sertifikasi dapat digunakan sebagai modal awal standarisasi untuk memulai persaingan. Karena saat di lapangan pekerjaan, tantangan yg dihadapi membutuhkan tanggung jawab keilmuan dan wawasan yang jauh lebih besar daripada saat masih di bangku kuliah," lanjutnya

Di akhir perjumpaan, Agoes meyampaikan bahwa seorang Sarjana Teknik Fisika harus mengambil bagian dalam menjawab tantangan sebuah Industri Migas. "Dengan cara apa? Bangun karakter struggle, selalu berupaya meningkatkan kemampuan, kembangkan visi, integritas, serta belajar menjaga komitmen. Inilah era untuk kita tampil ke depan dalam menyelesaikan permasalahan. Pro active, act as a frontier and not act as a follower," tutup Agoes. (saa/akh).

Berita Terkait