Dalam pertandingan yang diadakan di lapangan fasilitas olahraga A, dua final tersebut berlangsung secara berkelanjutan. Pertandingan pertama dibuka oleh final basket putri mempertandingkan DTI melawan Departemen Manajemen Bisnis (DMB). Kemudian disusul dengan partai final putra, antara DTI dan Departemen Teknik Material (DTM).
Pada pertandingan pertama, tim putri DTI tampil dominan terhadap DMB. Sejak quarter satu DTI telah unggul jauh dengan skor 6-20. Dengan dipimpin oleh DTI, skor beranjak hingga 12-35 pada quarter selanjutnya.
Namun seakan terlambat panas, manajemen bisnis perlahan-lahan mulai bangkit pada putaran ketiga. Dengan mengandalkan pemain bernomor punggung delapan, tim manajemen bisnis perlahan-lahan mencoba mengejar ketertinggalan dan mengubah skor menjadi 26-39. Tim DMB seakan mendapat momentum, dan perlahan lahan menekan tim DTI.
Beruntung di putaran empat, DTI telah menyadari kesalahannya dan bermain lebih baik. Tim dengan suporter khas berwarna ungu ini berhasil meredam serangan dan menyerang balik lawannya. Hasilnya dominasi DMB di ronde sebelumnya tidak terlihat dan DTI berhasil mengamankan gelar juara dengan skor akhir 28-64.
Sementara itu pertandingan final putra juga tak kalah seru. Sejak quarter satu kedua tim telah saling balas menyerang. Alhasil DTM sempat unggul 10-7 pada quarter tersebut. Namun dengan mengandalkan devense yang rapih, DTI berhasil meredam serangan lawannya dan berbalik unggul 18-20 pada pertandingan kedua.
Jual-beli serangan terus berlangsung sepanjang pertandingan. Namun tim DTI tetap bermain disiplin dan dapat meredam serangan tim DTM. Sempat memperkecil kedudukan menjadi 34-39 pada quarter tiga, DTM pun harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor akhir 44-53.
Kemenangan ini disambut sukacita oleh seluruh mahasiswa teknik industri. Kebahagiaan juga dirasakan oleh para pelatih tim putra maupun putri yang merasa lega karena target masing-masing tercapai.
"Jadwal latihan kita sempat terganggu karena faktor cuaca, tapi syukurlah kita bisa memenuhi terget," ujar Madya Firman Anugerahadi, pelatih tim basket putri DTI.
Sementara itu, menurut Riski Tricahyanto, pelatih tim basket putra, target juara dapat dicapai karena kekompakan yang terjalin didalam timnya. "Kebetulan kita punya tim yang solid, mungkin karena mereka sudah lama main bareng. Jadi kekompakan ini sangat membantu," ujar pria yang akrab disapa cahya ini.(mik/ven)