ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
18 Februari 2017, 11:02

Pahlawan Revolusi Dapat Tiket Masuk Teknik Industri

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Adalah Adli Azayaka Huda, Ardysatrio Fakhri Haroen, Muhammad Nobel Fauzan, juara satu IE games yang menamakan tim mereka dengan sebutan Pahlawan Revolusi. Tim dari SMAN 61 Jakarta ini mengalahkan empat finalis IE Games yang lainnya, yakni tim Om Telolet Om 24, tim KSM, tim Kuda Terbang, dan tim Pigeri.

"Kami senang dan lebih bersyukur dengan apa yang kami dapatkan, karena ini kali pertama kami meraih juara dari berbagai lomba yang pernah kami ikuti," ungkap Adli. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ardi dan Nobel yang tidak menyangka bisa lolos penyisihan bahkan masuk final dan meraih juara pertama.
Dalam perlombaan IE Games pada tahap final, para peserta diajarkan cara mendirikan suatu perusahaan, "Inovasi tahun ini adalah terjadinya fluktuasi keuangan pada perusahaan, sehingga peserta diharuskan mencari strategi untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya dengan kerugian dan limbah yang dikeluarkan sedikit mungkin," ulas Dzaky Wibowo, ketua panitia IE Games.
Pahlawan Revolusi dengan berani mempertaruhkan apa yang mereka punya. "Kita mencoba mengambil risiko, yakni dengan membangun pabrik sebesar-besarnya dari modal yang diberikan, sehingga laba yang didapatkan juga besar," ujar Adli.

Tindakan tersebut ternyata tidak sia sia. Strategi berani mengambil risiko disaat kebanyakan tim lain bermain aman, ternyata berhasil mengantarkan mereka menjadi juara pertama. 

Di lain sisi, Adithya Sudiarno ST MT, Ketua program studi S1 Departemen Teknik Industri, mengatakan IE Games adalah ajang siswa SMA untuk mengenal lebih dekat tentang Teknik Industri. "Biasanya kelas tiga SMA masih belum tau pasti tentang jurusan ini,” jelasnya.

 Tentang pemberian hadiah bebas masuk Teknik Industri, Adithya menjelaskan bahwa para juara setidaknya sudah memiliki modal pengetahuan mengenai pembelajaran di Teknik Industri. "Proses seleksinya yang sangat ketat dengan pendaftar kurang lebih 1000 juga meyakinkan bahwa seandainya mereka tes di SNMPTN atau SBMPTN, kemampuannya kurang lebih sama," terangnya. (zik/ven)

Berita Terkait